Konektivitas untuk Geliat Wisata Super Prioritas

Sektor pariwisata memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Mendukung hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan serangkaian strategi guna mewujudkan konektivitas di Kawasan Strategi Pariwisata Nasional, terutama di 5 destinasi wisata super prioritas “Bali Baru”. Ketersediaan infrastruktur transportasi yang menjamin konektivitas dan aksesibilitas terhadap wisatawan, diharapkan akan melambungkan popularitas pariwisata Indonesia hingga di kancah internasional.

Infrastruktur Tranportasi dan Konektivitas Pariwisata

Infrastruktur adalah pondasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia terhadap negara lain. Termasuk di dalamnya adalah infrastruktur transportasi. Pembangunan infrastruktur tak sekadar menyediakan sarana dan prasarana transportasi, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Melainkan, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan efisiensi logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi—khususnya mendorong terciptanya titik pertumbuhan ekonomi yang baru.

Hal tersebut sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri acara diskusi bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Dalam arahannya, Presiden menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga visi untuk menjadikan Indonesia Negara Maju di tahun 2045 mendatang dapat terwujud.

Untuk itu, selama lima tahun ke depan (2019—2024), Kemenhub telah menetapkan beberapa agenda utamanya dalam rangka mendukung Program Prioritas Pemerintah. Salah satunya mencakup peningkatan konektivitas dan akses yang mendukung kawasan pariwisata.

Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam pengembangannya, sesuai UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, terdapat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menjadi prioritas dalam pembangunan kepariwisataan.

Selaras dengan hal tersebut, Presiden RI Joko Widodo pada kabinet Indonesia Maju 2019—2024 menyampaikan arahan untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur guna mewujudkan konektivitas transportasi yang menghubungkan daerah-daerah, khususnya daerah dengan potensi pariwisata.

Presiden mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan agar dapat mempromosikan daerah yang memiliki potensi wisata, khususnya 5 destinasi pariwisata super prioritas yang disebut 5 “Bali Baru”, yaitu Danau Toba (Sumatra Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), dan Likupang (Sulawesi Utara).

 

Danau Toba

Keindahan Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara sudah dikenal hingga ke penjuru dunia.  Dalam rangka mendukung Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Kemenhub telah mengembangkan sejumlah infrastruktur. Di antaranya, pembangunan dan peningkatan 12 pelabuhan penyeberangan yang ada di kawasan Danau Toba yaitu: Pelabuhan Tongging, Simanindo, Tigaras, Ambarita, Ajibata, Balige, Muara, Marbun Toruan, Sipinggan, Porsea, Onan Runggu, dan Silalahi.

Delapan pelabuhan diantaranya sudah dilakukan pengembangan dan akan selesai pada 2020. Pelabuhan tersebut adalah Tongging, Simanindo, Tigaras, Ambarita, Ajibata, Balige, Muara, dan Marbun Toruan. Sementara satu pelabuhan yakni Pelabuhan Sipinggan, saat ini sudah memasuki tahap I pembangunan. Sedangkan tiga pelabuhan lainnya baru akan dibangun pada 2021, yaitu Pelabuhan Porsea, Onan Runggu, dan Silalahi.

Salah satu mega proyek pengembangan pelabuhan terpadu di KSPN Danau Toba adalah Pelabuhan Ajibata. Pelabuhan ini memegang peran penting akses dari dan menuju Pulau Samosir dan Kawasan Danau Toba. Desain pelabuhan yang ditargetkan beroperasi secara penuh pada Oktober 2020 ini, akan mengakomodir perpaduan budaya/kultur lokal dengan desain terminal modern, misalnya ketersediaan lift, eskalator dan dermaga kapal ferry dan wisata, serta penerapan sistem elektronifikasi pembayaran non tunai (cashless).

Sementara dari sisi pelayanan, Pelabuhan Ajibata akan menyediakan area komersil untuk mendukung kegiatan pariwisata. Kemudian pelabuhan juga akan dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung seperti counter pelayanan dan informasi; automatic announcement untuk informasi keberangkatan, kedatangan, penundaan keberangkatan, serta informasi lost and found; pemasangan light signage (rambu petunjuk arah) dan sirkulasi di pelabuhan; informasi digital (layar screen) dan optimalisasi sosial media untuk perubahan informasi; serta  pengembangan ferry passenger system. Harapannya Pelabuhan Ajibata menjadi pionner serta bentuk wajah baru sistem pelayanan pelabuhan sebagai benchmark pelayanan bagi pelabuhan – pelabuhan yang
ada di KSPN Danau Toba.

Selain membangun pelabuhan penyeberangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) telah menyiapkan strategi dukungan pengembangan KSPN 2020-2024 berupa Pembangunan inaportnet Pelabuhan Kuala Tanjung pada 2020 dan pembangunan VTS yang rencananya akan dibangun pada 2023.

Di lain pihak, Kemenhub juga memberikan dukungan melalui pembangunan lima sarana kapal penyeberangan sampai 2020. Di antaranya satu Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak yang telah selesai dibangun pada 2018, kapal ini berkapasitas 280 orang dan 32 kendaraan dengan bobot 546 GT. Kemudian satu unit KMP Pora-Pora 300 GT di kawasan Danau Toba yang telah resmi melayani lintasan reguler Balige Kabupaten Toba – Onan Runggu Kabupaten Samosir pada Juli 2020. Sebelumnya, KMP berkapasitas 150 orang dan 21 kendaraan ini juga sempat membantu pelayanan lintasan Ajibata – Ambarita utuk mengurai kepadatan dan lonjakan penumpang pada Masa Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Disamping itu terdapat pembangunan satu unit Kapal RO-RO 200 GT yang rencananya akan melayani Lintasan Muara – Sipinggan dan ditargetkan rampung pada Desember 2020, serta pembangunan dua unit bus air yang rencana selesai pada Desember 2020 dengan kapasitas angkut 150 orang penumpang, atau 110 orang penumpang dan 50 unit kendaraan roda dua atau enam unit roda empat.

Selanjutnya Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) juga memberikan subsidi operasional untuk Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) pada rute: Ajibata – Ambarita, Muara – Sipinggan, Balige – Onanrungu, Muara – Nainggolan, Ajibata – Onanrungu. Subsidi operasional pun dilakukan pada angkutan antarmoda. Terdapat sembilan trayek keberangkatan dari Silangit, Ajibata, Teluk Nibung, dan pelayanan shuttle di sejumlah titik yaitu Balige, Parapat, dan Tapanuli Utara.

Pemberian subsidi terhadap angkutan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau pada wilayah KSPN. Tentunya, keberadaan subsidi secara langsung akan memengaruhi peningkatan pelayanan angkutan umum terhadap wisatawan lokal maupun mancanegara. Mulai dari tarif yang lebih murah, kemudahan sistem e-ticketing, jaminan tempat dan nomor duduk, ketersediaan rak dan nomor bagasi agar tidak tertukar, kejelasan informasi trayek dan identitas kendaraan, hingga pemberian informasi gangguan keamanan.

Subsidi operasional angkutan juga didukung dengan pengadaan fasilitas perlengkapan jalan. Peningkatan fasilitas ini ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan dalam melakukan perjalanan ke destinasi pariwisata. Terdapat delapan titik ruas jalan yang difokuskan oleh Ditjen Hubdat, salah satunya Ruas Arteri Utara Jalan Nasional KSPN Danau Toba, dan Jalan Nasional KSPN Danau Toba – Parapat Silangit.

Selain itu, pada 2020 Kemenhub juga akan memperpanjang runway Bandar Udara (Bandara) Sibisa. Bandara yang menjadi pintu masuk Kawasan Danau Toba menjadi sepanjang 2.000 m dan lebar 30m, sehingga dapat didarati pesawat jenis ATR-72.

Borobudur

Dukungan Kemenhub dalam memastikan konektivitas dan aksesibilitas terhadap destinasi wisata super prioritas Borobudur, salah satunya adalah dengan melakukan rehabilitasi Terminal Penumpang Tipe A Tidar, Kota Magelang. Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi menjelaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari program pengembangan 15 terminal tipe A yang berada di seluruh Indonesia.

Terminal Tipe A Tidar nantinya akan disulap lebih modern. Dengan konsep yang dirancang tidak hanya sebagai pusat pelayanan transportasi, namun juga terdapat kegiatan bisnis, kepentingan sosial, dan ekonomi kerakyatan. Terminal yang rencananya akan dibangun pemerintah pusat pada 2021 ini diharapkan dapat memberikan dampak meluas bagi masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya. Terlebih Kota Magelang menjadi kota transit yang diyakini akan mendukung pengembangan KSPN Borobudur kedepannya.

Selain itu, kehadiran Bandara International Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo, diyakini akan menjadi pintu gerbang baru bagi wisatawan yang ingin melancong ke kawasan Borobudur. Sebagai bentuk integrasi antarmoda, wisatawan dari YIA bisa memanfaatkan DAMRI rute YIA – Wates – Pengasih – Nanggulan – Kenteng – Dekso – Kalibawang menuju ke kawasan Borobudur. Saat ini untuk Destinasi Borobudur dapat diakses melalui Bandara Adi Sutjipto dan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulon Progo. Selain itu dapat juga diakses melalui Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo, melalui jalur darat.

Sejatinya Kemenhub sendiri telah menyediakan rute angkutan antarmoda menuju ke Borobudur. Terdapat enam trayek khusus, antara lain:

  1. Bandara Adi Sucipto – Borobudur
  2. Bandara YIA – Borobudur
  3. Stasiun Tugu – Malioboro – Borobudur
  4. Parangtritis – Borobudur
  5. Candi Prambanan – Borobudur
  6. Terminal Magelang – Borobudur

Sementara secara umum, terdapat 13 rute trayek angkutan antarmoda yang melewati beberapa destinasi KSPN Borobudur yang dikembangkan pada 2020, terdiri dari:

  1. Bandara YIA – Purworejo – Jl. Raya Borobudur – Candi Borobudur
  2. Bandara YIA – Wates – Dekso – Borobudur
  3. Bandara YIA – Kalirejo – Teb. Gn. Gajah – Goa Kiskendo – Mendut – Candi Borobudur (weekend)
  4. Grand Inna Malioboro – Jl. Godean – Simpang Kenteng – Goa Kiskendo
  5. Grand Inna Malioboro – Jl. Parangtritis – Parangtritis
  6. Grand Inna Malioboro – Ratu Boko – Candi Prambanan – Umbul Ponggok
  7. Grand Inna Malioboro – T. Jombor – T. Muntilan – Candi Borobudur
  8. Inna Dibya Hotel – Terminal Secang – Candi Borobudur
  9. Inna Dibya Hotel – Kampus Sultan Agung – Pelabuhan Jepara (weekend)
  10. Wisata Dieng – Temanggung – Terminal Secang (weekend)
  11. Monjali – Terminal Jombor – Spg Dekso – Pasar Plono
  12. UGM – Kampus UII – Candi Borobudur (weekend)
  13. Bandara YIA – Terminal Jombor – Sleman Cityhall

Di sisi lain, selain membangun jalur KA Bandara dan pembangunan jalur KA Solo Balapan  – Bandara Adi Soemarmo, Kemenhub juga akan melakukan pekerjaan Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan, telekomunikasi dan bangunan stasiun KSPN Borobudur, serta elektrifikasi jalur KA Lintas Yogyakarta – Solo Multiyears 2019 – 2020.

Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan juga dilakukan di KSPN Candi Borobudur. Terdapat dua ruas jalan utama yang termasuk dalam program dukungan KSPN Candi Borobudur, yaitu Ruas 017-018 Arteri Utara Barat-Arteri Utara Yogyakarta dan ruas jalan di area KSPN Candi Borobudur (Jawa Tengah).

Sementara dari laut, Pelabuhan Tanjung Emas diharapkan dapat menjadi pintu masuknya para kapal pesiar, dan wisatawan nusantara atau mancanegara yang melintasi jalur laut. Jalur ini juga diharapkan dapat mendukung aksesibilitas para wisatawan menuju KSPN Borobudur. Dukungan terhadap KSPN juga dilakukan dengan pengadaan pelayaran perintis R-10 yang singgah ke Pelabuhan Tanjung Emas.

Labuan Bajo

Kota ketiga yang termasuk dalam KSPN super prioritas adalah Labuan Bajo. Sebagai bentuk dukungan, Kemenhub telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp435 miliar dan merumuskan adanya fasilitas integrasi moda di KSPN Labuan Bajo. Ini diwujudkan dengan tersedianya pelayanan transportasi antarmoda rute Dermaga Pink ASDP – Labuan Bajo dan aksesibilitas bandara yang disiapkan melalui rute Loop Bandara Komodo – Labuan Bajo.

Selain itu, sebagai upaya mendorong destinasi super prioritas Labuan Bajo, pemerintah terus membenahi lokasi wisata dan sudah melakukan proyek revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo eksisting sebagai pelabuhan khusus untuk kegiatan penumpang. Nantinya Pelabuhan Labuan Bajo akan dikhususkan bagi kapal-kapal wisata dan kapal penumpang, sementara terminal kargo atau peti kemas akan dialihkan ke Terminal Multipurpose Wae Kelambu.

Terkait dengan pelabuhan penumpang, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersinergi dengan PT PP (Persero) dan PT Indonesia Ferry Properti, tengah mengembangkan pelabuhan penyeberangan Labuan Bajo menjadi kawasan pariwisata terintegrasi yang disebut “Labuan Bajo Marina”. Proyek revitalisasi ini meliputi pembangunan fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel, area komersial, dermaga penyeberangan, dan marina. Area komersial pelabuhan sendiri sudah beroperasi sejak Mei 2019.

Selain itu, pengembangan “Labuan Bajo Marina” ini juga terdiri dari relokasi fasilitas pengganti tempat pelelangan ikan, serta renovasi KMP Komodo sebagai kapal wisata keliling Taman Nasional Komodo yang kini sudah beroperasi.

Sementara untuk pembangunan infrastruktur Pelabuhan Multipurpose Labuan Bajo di daerah Wae Kelambu, Menhub Budi mengatakan, kehadiran Pelabuhan Multipurpose akan mengoptimalkan pergerakan logistik di Labuan Bajo sehingga pendistribusiannya bisa berjalan lebih cepat dan lancar. Dermaga seluas lebih dari 6 hektare ini akan dapat disandari kapal berkapasitas 25.000 DWT, memiliki kapasitas petikemas hingga 100.000 twenty-foot equivalent units (TEUs) dan untuk curah cair hingga 1,5 juta ton/tahun.

Diharapkan pembangunan pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III ini dapat selesai tepat waktu. Nantinya, antara pelabuhan logistik dan pelabuhan penumpang akan dibedakan. Adapun progres rincian pekerjaan pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu per 13 September 2020 yaitu: pekerjaan persiapan, pekerjaan causeway, pekerjaan trestle, pekerjaan dermaga, dan penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi.

Lokasi Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu yang akan dibangun memiliki waktu tempuh hanya 19 menit dari Bandara Komodo dan dari Pelabuhan Labuan Bajo yang lama hanya sekitar 30 menit. Pengerjaan pembangunan tersebut akan dikerjakan secara multiyears namun untuk tahap awal ditargetkan selesai pada Desember 2020.

Disisi lain, Kemenhub melalui Ditjen Hubla juga memberikan dukungan terhadap KSPN Labuan Bajo berupa pengadaan pelayaran perintis R-106, R-18, R-107, R-26, R-28, R-103, hingga pembangunan Inaportnet Pelabuhan Labuan Bajo pada 2023.

Kemenhub juga memberikan subsidi operasional antarmoda. Sementara untuk pengembangan bandara, Kemenhub melakukan pembebasan lahan, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway runway 200 x 45 m dari semula 2.250 m akan menjadi 2.750 m, termasuk marking dan pengawasan pemagaran akibat perpanjangan landas pacu termasuk pengawasan, serta pemindahan lampu threshold runway 35. Pembangunan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yang ditargetkan mencapai 500 ribu hingga satu juta pengunjung. Tak hanya itu, Menhub Budi juga menambahkan, proyek pembangunan pelabuhan dan bandara ini sejalan dengan program padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja dari daerah. Sehingga pembangunan infrastruktur khususnya dalam sektor transportasi diharapkan dapat membantu percepatan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan kerja baru hingga membuka konektivitas antar wilayah.

Mandalika

Untuk menunjang wisatawan berkunjung ke Mandalika, pemerintah melalui Kemenhub telah menyediakan berbagai fasilitas untuk memastikan konektivitas dan aksesibilitas menuju ke Mandalika telah tersedia.

Salah satunya dilakukan  dengan rehabilitasi Terminal Penumpang Tipe A Mandalika pada 2019 lalu. Terminal Penumpang Tipe A Mandalika merupakan terminal penumpang terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dirjen Budi mengatakan, terminal ini merupakan satu-satunya Terminal Tipe A yang ada di Pulau Lombok, Provinsi NTB yang dinilai keberadaannya akan sangat penting sebagai prasarana penghubung antar daerah, terutama untuk Provinsi NTB sendiri, tentunya kelancaran dan aksesibilitas wilayah NTB akan sangat ditentukan oleh prasarana berupa terminal yang memadai. Hal ini pun pastinya akan memudahkan para wisatawan dalam mengakses KSPN Mandalika.

Adapun trayek yang tersedia di Terminal Mandalika meliputi trayek AKAP, AKDP, serta ada angkutan Pemadu Moda milik Perum Damri, yang mengantarkan penumpang menuju Bandara Internasional Lombok, Lombok Tengah.

 

Selaras dengan pembangunan infrastruktur wisata, integrasi moda pada KSPN Mandalika pun secara paralel dilakukan dengan menyediakan angkutan antarmoda yang telah disubsidi pemerintah dengan trayek:

  1. Bandara Internasional Lombok – Pusat Kota – Sirkuit Mandalika
  2. Bandara Internasional Lombok – Mandalika – Pantai Senggigi
  3. Pelabuhan Lembar – Pusat Kota Mataram – Terminal Mandalika
  4. Pusat Kota Mataram – Sirkuit Mandalika

Berikutnya pada 2020, pemerintah tengah mengembangkan trayek Bandara International Lombok – Epicentrum Mall – Pantai Senggigi – Bangsal dan Pusat Kota (via Epicentrum Mall) – Sirkuit Mandalika. Tentunya, peningkatan konektivitas ini diikuti dengan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan menuju ke KSPN Mandalika.

Di sektor transportasi laut, akan dilakukan kegiatan untuk rehabilitasi Pelabuhan Pamenang dan lanjutan pengembangan Pelabuhan Gili Trawangan di tahun 2020. Lalu pengadaan pelayaran perintis rute R-106 menuju Pelabuhan Lembar, serta pembangunan Inaportnet Pelabuhan Lembar pada 2020.

Sementara dukungan terhadap Bandara dilakukan dengan Perpanjangan runway Bandara Internasional Lombok, perluasan Terminal Bandara Internasional Lombok dan pembuatan rapid exit taxiway, paralel taxiway, serta perluasan apron barat. Seluruh pembangunan infrastruktur di destinasi super prioritas Mandalika ini, selain untuk pengembangan pariwisata, juga untuk persiapan pelaksanaan MotoGP tahun 2021 di Mandalika.

 

Likupang

Sulawesi Utara tak hanya dikenal dengan wisata indah di Manado atau Bunaken saja, sekarang perhatian wisatawan juga tertuju kepada destinasi wisata super prioritas di Likupang. Berlokasi di Minahasa Utara, Likupang kini tengah dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tentunya keberadaan Likupang tak hanya akan mendongkrak pariwisata Tanah Air, tapi lebih jauh kehadiran KEK Likupang diharapkan akan menggerakkan perekonomian nasional.

Terkait dengan peningkatan aksesibilitas menuju daerah Likupang, Kemenhub tengah mengadakan subsidi penyeberangan perintis dan melaksanakan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan Likupang dan Lembeh. Nantinya pelabuhan penyeberangan Likupang dan Lembeh akan dibangun dengan konsep  lebih modern, namun tetap mengusung nuansa kearifan lokal. Rehabilitasi fasilitas pelabuhan ini diperkirakan selesai pada September 2020. Kemenhub melalui Ditjen Hubla juga mengadakan program tol laut trayek T-15 Pelabuhan Likupang.

Sementara itu berbeda dengan empat KSPN lainnya, Kemenhub hanya menyediakan satu trayek perjalanan angkutan antarmoda di KSPN Likupang. Trayek tersebut melayani rute Bandara Sam Ratulangi – Casabaio Resort – Pantai Paal sebanyak dua bus per hari.

Di sektor udara, Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado menjadi pintu masuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Likupang. Untuk mendukung Likupang sebagai KSPN super prioritas, Bandara Internasional Sam Ratulangi akan melakukan perpanjangan runway menjadi 2.800 m. Selain itu, perluasan terminal juga akan dilakukan guna meningkatkan daya tampung bandara dari semula dua juta penumpang menjadi enam juta penumpang.

Selanjutnya, Kemenhub juga akan melakukan pengembangan lainnya untuk meningkatkan pelayanan bandara di Sulawesi Utara guna mendukung pariwisata di sana, khususnya Likupang, antara lain: (1) Perluasan dan renovasi gedung PKP-PK Bandara Naha- Tahuna; (2) Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pagar BRC sisi darat, tinggi 2,44 m Bandara Siau; (3) Pekerjaan perlindungan lereng sisi darat  Bandara Siau; (4) Pekerjaan lanjutan tanah Bandara Bolmong, termasuk pengawasan; (5) Lanjutan pekerjaan pelapisan landas pacu dengan hotmix termasuk marking Bandara  Melonguane; (6) Peningkatan jalan akses masuk Bandara Melonguane; (7) Pengadaan dan pemasangan pagar pengaman  sisi darat dengan BRC Bandara Miangas.

Disamping itu, Kemenhub juga telah melakukan pengembangan infrastruktur jalan menuju Likupang. Salah satunya ialah pembangunan jalan tol Manado—Bitung sepanjang 39 km yang rencananya akan diresmikan Maret 2021 dan pelebaran jalan bypass dari Bandara Sam Ratulangi—Likupang sepanjang 31,5 km.

Ditjen Hubdat memberikan dukungan pengembangan KSPN Likupang melalui lima program diantaranya rehabilitasi pelabuhan penyeberangan Lembeh dan Likupang, subsidi penyeberangan perintis, operasional pelabuhan penyeberangan Likupang, pengadaan dan pemasangan SBNP di pelabuhan penyeberangan Likupang, dan pengadaan dan pemasangan perlengkapan pada jalan nasional Likupang Wori.

Untuk fasilitas pelabuhan, Kemenhub akan memberikan pengadaan sarana dan prasarana penunjang untuk wisatawan dengan membangun Dermaga Plengsengan serta satu unit kapal Rede A 2019 berkapasitas 50 penumpang. Kapal tersebut melayani rute tujuan wisata Pulau Mantehage—Nain—Gangga—Bangka—Talise—Likupang. 

Selain kapal Rede A, Kemenhub rencananya juga akan membuat kapal bottom glass dengan anggaran sebesar Rp30 Miliar untuk kapal bottom glass Trimaran 2 unit. Kapal dengan dasar kaca ini, nantinya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi dan melengkapi ketersediaan infrastruktur dalam mendukung pariwisata Indonesia.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp