Transportasi Cerdas Ibu Kota Baru

“Konektivitas adalah penentu bagi berkembangnya suatu kota, dan transportasi yang cerdas menjadi pilihan."

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, konektivitas yang ditunjang sistem transportasi terpadu akan menjadi penentu berkembangnya suatu wilayah, khususnya Ibu Kota Negara (IKN) baru di Provinsi Kalimantan Timur.

“Konektivitas adalah penentu bagi berkembangnya suatu kota, dan transportasi yang cerdas menjadi pilihan,” kata Menhub Budi Karya dalam diskusi daring Sistem Transportasi Cerdas di Ibu Kota Negara baru yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub).

Menhub Budi Karya mengatakan kebijakan sistem transportasi di IKN sepenuhnya menerapkan teknologi terbaru dan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, kereta api, hingga integrasi perhubungan udara melalui bandara baru yang akan dibangun.

Kebijakan tersebut, kata Menhub, juga membuka peluang bagi masyarakat berkontribusi mengembangkan sektor transportasi di IKN.

“Kita juga mendesain IKN untuk menciptakan peluang bagi akademisi untuk turut memberikan konsep, juga kepada masyarakat agar menangkap peluang bisnis, lahan pekerjaan, dan lahan ilmu pengetahuan, khususnya bagi generasi muda,” kata Menhub Budi Karya.

Ia menambahkan, pemerintah berharap agar seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi dan perhubungan dapat berkolaborasi dalam mengembangkan IKN.

Menurut dia, sistem transportasi cerdas dan terpadu yang diterapkan di IKN akan menjadi simbol kemajuan teknologi dan peradaban Bangsa Indonesia di dunia internasional.

Sistem Kereta Api Cerdas

Pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur akan dilengkapi fasilitas kereta api cerdas. Pembangunan moda transportasi yang modern merupakan dukungan konektivitas di wilayah pusat pemerintahan masa depan Indonesia ini.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan, akan ada tiga koridor kereta api cerdas yang akan beroperasi di IKN baru. Pertama, koridor Bandara Sepinggan – KIPP (Kawasan Inti Pemerintah Pusat), dengan jarak sekitar 74 kilometer. Kereta api ini akan mengangkut 1,62 juta orang per tahun atau sekitar 5.000 orang per hari.

Kedua, koridor kereta api, perkotaan Balikpapan dan sekitarnya yang memiliki panjang 140 kilometer. Diprediksi koridor ini akan mengangkut 432 ribu orang per tahun. Ketiga, untuk regional Samarinda – Balikpapan merupakan koridor Trans Kalimantan Railway.

“Koridor kereta api yang bakal beroperasi di IKN masing-masing Bandara Sepinggan – KIPP bakal ditempuh selama 50 menit, sementara koridor kereta antar kota untuk penumpang selama 120 menit dan untuk barang 180 menit,” kata Zulfkri dalam webinar Balitbang Perhubungan, Selasa (25 Mei 2021).

Dari tiga koridor ini akan dilihat mana yang akan dibangun, sesuai dengan permintaan di kawasan ibu kota itu. Menurut Zulfkri dari analisis yang dilakukan kementerian saat ini yang menjadi prioritas adalah Bandara Sepinggan sampai KIPP, disusul kereta api regional.

“Tiga koridor ini sudah disiapkan, yang sudah didesain dan direncanakan sejak lama,” jelasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp