Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017, pembangunan Jalur Ganda KA Bogor–Sukabumi merupakan Proyek Strategis Nasional. Jalur dengan panjang rel 57 km ini juga merupakan bagian dari pembangunan Proyek Double Track Jawa Selatan di Provinsi Jawa Barat.
Kehadiran transportasi di daerah Selatan Wilayah Jawa ini dinilai masih dibutuhkan. Utamanya untuk meningkatkan konektivitas masyarakat, yang muaranya akan menggerakkan perekonomian wilayah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.
Pada 2021, pembangunan Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi menjadi prioritas Kemenhub. Pembangunan jalur ini diproyeksikan akan menyambungkan tiga (3) kawasan aglomerasi besar sekaligus, seperti Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi (Jabodetabek), Jogjakarta – Solo – Semarang (Joglosemar), dan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan (Gerbangkertosusila).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, proyek pembangunan jalur ganda menjadi kegiatan prioritas mengingat KA adalah moda transportasi yang cukup digemari di wilayah Jabodetabek. Kehadiran KA pun sangat efektif dalam menunjang pergerakan penumpang dan barang. Selain itu KA juga merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan, memiliki kepastian jadwal, dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.
Lebih lanjut Menhub Budi menilai akses transportasi Bogor ke Sukabumi masih tergolong minim. Padahal kedua kota ini memiliki banyak potensi destinasi wisata dan industri. Sehingga dinilai perlu adanya pembenahan agar masyarakat di daerah tersebut bisa mendapatkan layanan transportasi dan kemudahan aksesibilitas.
Proyek Jalur Ganda KA Bogor – Sukabumi ditujukan sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan lalu lintas Jakarta – Bogor – Sukabumi, dan meminimalkan biaya distribusi logistik nasional. Tak kalah penting, jalur ini akan semakin memudahkan perjalanan warga Sukabumi ke Bogor, serta bisa menekan ongkos perjalanan dengan tarif murah.
Dengan kata lain, kehadiran Jalur ganda KA Bogor-Sukabumi sebagai tulang punggung transportasi masyarakat dari Bogor ke Sukabumi sangat dibutuhkan. Selain mendukung pergerakan masyarakat juga untuk mengurangi beban jalan raya Bogor yang sudah penuh.
Dalam rencana pembangunannya, Kemenhub berencana untuk menyambungkan jalur KA Bogor, Sukabumi, Cianjur, hingga Bandung via Padalarang. Dengan demikian, semua jalur KA transportasi di Selatan Jawa nantinya akan terhubung dengan rel KA.
“Jawa bagian selatan ini harus dibangun (konektivitasnya). Jadi nanti dari Bogor bisa ke Sukabumi, kemudian Cianjur, dan Bandung. Setelah dari Bandung bisa sambung bahkan hingga ke Yogyakarta,” kata Menhub Budi.
Saat ini, jalur ganda KA Bogor – Sukabumi hanya dilintasi enam (6) kereta per hari dengan rata-rata mengangkut 3.516 penumpang. Setelah jalur ganda terbangun, jumlah kereta yang melintas bisa menjadi 12 kereta per hari dengan kapasitas angkut hingga 11.520 penumpang.
Pembangunan Jalur Ganda KA Bogor – Sukabumi dinilai akan memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. Seperti peningkatan aksesibilitas pelayanan KA, peningkatan efsiensi waktu tempuh dan frekuensi perjalanan, serta kapasitas angkutan penumpang dan barang.
Progres Pembangunan
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Barat, Erni Basri menjelaskan, pembangunan Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yakni dari Paledang – Cicurug dan tahap kedua dari Cicurug – Sukabumi.
Erni menambahkan, perencanaan pembangunan jalur ganda hanya sampai Stasiun Paledang. Sedangkan untuk menghubungkan pelayanan penumpang dari Stasiun Paledang dan Stasiun Bogor, rencananya akan disambungkan dengan menggunakan skybridge atau jembatan layang.
Saat ini, tengah dilakukan pembangunan Tahap I sepanjang 27 km, antara Bogor – Paledang – Cicurug. Adapun pada tahap ini telah dilakukan pengerjaan jalur pada segmen Paledang – Batutulis, Batutulis – Ciomas, Ciomas – Maseng, Maseng – Cigombong, dan Cigombong – Cicurug, dengan total progres pekerjaan sudah mencapai 75%. Pembangunan Tahap I ditargetkan rampung pada akhir 2021 ini dan rel KA sudah bisa beroperasi pada 2022 mendatang.
Hingga Maret 2021, sejumlah progres pembangunan proyek Jalur Ganda KA Bogor – Sukabumi
meliputi:
Sementara itu Erni Basri menuturkan, untuk penyelesaian Tahap II segmen Cicurug – Sukabumi, akan dioptimalkan dengan pembangunan area emplasemen dan fasilitas stasiun terlebih dahulu. Secara paralel, akan dilakukan proses rekomposisi pembiayaan dan perpanjangan Multiyears Contract sampai dengan 2023.
Adapun Pembangunan Jalur Ganda KA Bogor – Sukabumi menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total investasi sebesar Rp2,27 triliun, dan dilaksanakan melalui Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract) 2019 – 2022.
Alternatif Angkutan Logistik
Menhub Budi menyebutkan, proyek Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi ini memiliki peran penting. Bukan hanya, memberikan manfaat terhadap pelayanan angkutan penumpang. Namun, juga diharapkan dapat menjadi alternatif angkutan logistik berbasis jalan raya untuk beralih ke kereta api.
Menurut Budi, banyaknya angkutan truk logistik yang lewat di wilayah Bogor, berpotensi mengakibatkan kerusakan pada jalan raya. Oleh karena itu, pihaknya berupaya mendorong angkutan logistik yang mendistribusikan barang seperti air mineral atau semen untuk memanfaatkan jalur KA.
“Dengan upaya-upaya itu, angkutan logistik yang selama ini mengandalkan jalan raya dan membuat jalan raya cepat rusak, macet, dan menimbulkan bahaya, akan kami pindahkan ke KA,” ujarnya.
Sejatinya KA telah menjadi moda transportasi penunjang pergerakan penumpang dan barang yang cukup efektif. Dari segi aspek daya angkut, satu perjalanan KA sama dengan menggunakan 31 bus. Sementara angkutan logistik, satu perjalanan KA batubara adalah setara dengan 300 truk.
Dari sisi pembiayaan, jangka waktu perawatan KA lebih panjang, meski pengadaannya lebih mahal. Sedangkan dari penggunaan energi, konsumsi energi moda transportasi kereta api relatif lebih rendah, serta minim emisi gas buang karbondioksida.
Sekilas Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa
Sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional, Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa ditujukan untuk meningkatkan kelancaran mobilitas orang dan barang (mengurangi keterlambatan), serta mendukung keselamatan perjalanan KA.
Pembangunan proyek ini membantu mempercepat waktu tempuh, dan memperlancar persilangan KA dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa. Selain itu, jalur ganda ini juga bermanfaat guna meningkatkan kapasitas penumpang, meminimalisir kerusakan jalan raya, mengurangi penggunaan BBM, dan polusi udara.
Hadirnya Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa turut membantu mengurangi penumpukan kereta api di Stasiun Purwokerto, serta meningkatkan kapasitas lintasan setelah selesai pembangunnya.
Adapun Kemenhub telah merampungkan pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa sepanjang 550 km dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Jombang. Sementara untuk jalur Jombang – Mojokerto – Wonokromo (Surabaya) sepanjang 65 kilometer, ditargetkan dapat selesai pengerjaannya pada 2023 mendatang.
Selain menghubungkan jarak ratusan kilometer dan menghubungkan berbagai kota serta provinsi, Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa juga dibangun dengan tiga terowongan panjang, yaitu Terowongan Notog, Kebasen, dan Ijo. Jalur ini juga merupakan merupakan proyek multiyears yang dibangun secara berkelanjutan.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat