Bagi pengguna transportasi kereta relasi Jakarta Bogor, Bogor-Tanah Abang, ataupun relasi lainnya pasti pernah mengalami tertahannya sinyal masuk Stasiun Manggarai pada kereta yang ditumpangi. Begitu pula dengan sinyal masuk Stasiun Jakarta Kota.
Padahal keduanya sekilas tampak memiliki cukup banyak platform, line, atau jalur. Dimana Stasiun Manggarai memiliki sembilan dan kini tengah dikembangkan menjadi 14 jalur serta Jakarta Kota memiliki 12 jalur.
Akan tetapi, keduanya tentu belum seberapa bila dibanding stasiun tersibuk di dunia, Stasiun Shinjuku, Tokyo, Jepang, yang melayani 3,6 juta orang melewati stasiun ini setiap hari, ataupun dibanding dengan Stasiun Gare du Nord, Paris, Perancis, yang melayani sekitar 214 juta penumpang pertahun. Dengan jumlah penumpang sebanyak itu, dua stasiun tersebut memiliki masing-masing 35 dan 36 platform. Cukup banyak, bukan?
Hanya saja, dari segi jumlah platform terbanyak, salah satu dari keduanya tidak menempati urutan pertama. Justru Stasiun Grand Central Terminal-lah juaranya. Stasiun yang berada di Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat (AS), diketahui memiliki total platform sebanyak 67, dimana 41 platform berada di tingkat atas dan sisanya 26 platform di tingkat bawah. Seluruhnya berada di bawah tanah.
Jumlah tersebut pun diakui oleh Guinness Book of World Records sebagai stasiun terbesar di dunia berdasarkan total platform. Dilansir guinnessworldrecords.com, Stasiun Grand Central Terminal dibangun sejak tahun 1879. Setelah itu, pada 2 Februari 1913, Grand Central Terminal dibuka untuk pertama kalinya setelah direnovasi selama hampir 10 tahun.
Sejak dibuka kembali, stasiun ini resmi berganti nama menjadi Grand Central Terminal dari sebelumnya Grand Central Station. Alasannya, dahulu Grand Central Station adalah nama sebuah kantor pos di dekat stasiun. Di samping itu, nama itu juga identik dengan operasional kereta api.
Dikarenakan kereta api sudah digantikan dengan kereta listrik, dan sang insinyur stasiun tersebut, Cornelius Vanderbilt, ingin menjadikan Grand Central sebagai landmark, menyaingi Penn Station sebagai pintu gerbang megah ke jantung negara yang berkembang pesat saat dunia sekitarnya semakin saling terhubung, akhirnya nama stasiun pun diubah untuk membawa semangat baru.
Dengan menghabiskan dana sekitar US$ 4 miliar -sangat besar untuk ukuran kala itu- cita-cita Vanderbilt untuk menjadikan Stasiun Grand Central Terminal sebagai landmark Kota New York pun terwujud.
Sisi Lain Grand Central Terminal
Selain karena kemegahan dan keindahan arsitekturnya, stasiun ini tentu saja dicintai karena statusnya sebagai stasiun terbesar di dunia berdasarkan jumlah platform serta memiliki jam Tiffany terbesar di dunia.
Disebutkan, stasiun yang berdiri di lahan seluas 19 hektar ini memiliki platform rahasia di bawah hotel Waldorf Astoria, yang dikenal dengan Track 61 di sebelah Stasiun Grand Central Terminal. Sayangnya, tidak disebutkan dengan jelas berapa jumlah platform rahasia tersebut. Tetapi, platform rahasia itu diyakini dibuat khusus untuk Presiden Franklin D. Roosevelt untuk meninggalkan hotel -setelah memberikan pidato- tanpa diketahui publik.
Meskipun saat ini platform rahasia tersebut tidak lagi aktif digunakan secara reguler, tetapi, pihak pengelola stasiun tetap merawatnya. Selain dijadikan sebagai gudang serta loading barang oleh pihak pengelola hotel.
Saat ini, Grand Central Terminal melayani para komuter yang bepergian melalui Metro-North Railroad menuju Westchester, Putnam, dan Dutchess County di New York, dan Fairfield dan New Haven County di Connecticut. Tapi kemegahan Grand Central Terminal dikenal lebih dari sekedar stasiun.
Grand Central Terminal juga memiliki sebuah kompleks yang berisi museum, terowongan, butik, bar dan restoran. Anda bisa mengatakan stasiun ini hampir menyerupai sebuah kota. Meskipun pada abad ke-17 stasiun ini nyaris diruntuhkan, hingga saat ini Grand Central Terminal merupakan tempat wisata menarik bagi wisatawan.
Di Grand Central Terminal ini terdapat 68 toko yang menjual beragam barang fashion hingga pernak-pernik yang menjadikannya surga bagi para penggila belanja. Untuk turis penyuka kuliner, ada 35 restoran dan hampir 100 kedai makanan yang bisa memuaskan lidah dan perut Anda. Terdapat juga kedai-kedai penjual souvenir yang bisa diburu para wisatawan sebagai oleh-oleh maupun koleksi pribadi. Stasiun yang memiliki gaya arsitektur Beaux-Arts ini buka setiap hari dari pukul 05.30-02.00 waktu setempat.
Di stasiun ini ada sebuah tempat yang paling sering menjadi perhatian turis yaitu anjungan utamanya, dengan langit-langit setinggi 125 kaki yang dihiasi mural berlukiskan konstelasi perbintangan.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat