Warisan Sejarah Penambah Wawasan

Selain wisata alamnya yang super istimewa, Jawa Tengah miliki warisan wisata sejarah yang kini dijadikan destinasi wisata para pelancong lokal hingga mancanegara.

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dianugerahi dengan begitu banyak keistimewaan. Kaya akan budaya dan adat istiadat, serta beragam kondisi geografis dari dataran tinggi hingga dataran rendah, membuat Jawa Tengah miliki segudang lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Selain wisata alamnya yang super istimewa, Jawa Tengah miliki warisan wisata sejarah yang kini dijadikan destinasi wisata para pelancong lokal hingga mancanegara. Wisata sejarah di Jawa Tengah tentu tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari Keraton, Candi, Tempat Ibadah, dan situs peninggalan kerajaan lainnya yang tentu akan menambah wawasan kita ketika berkunjung.

Bukan hanya itu saja lho, untuk berwisata sekaligus menambah wawasan kita, beberapa lokasi wisata ini juga dapat dikunjungi.

Kembali ke masa Hindia Belanda

Semarang, sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, pantas rasanya dipilih menjadi tujuan wisata pertama di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, sebagai daerah tempat lahirnya perkeretaapian di Tanah Air, Semarang memiliki jejak sejarah kuat bagaimana kereta api menjadi sarana transportasi yang dapat meningkatkan sektor perekonomian sejak dulu hingga saat ini.

Saat berkunjung ke Semarang, ada baiknya datang ke Museum Kereta Api Ambarawa atau dikenal juga Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum). Museum KA Ambarawa ini berada dekat pusat kota Kecamatan Ambarawa, Semarang.

Dulunya, merupakan Stasiun Ambarawa yang aktif sejak 1873 hingga 1976. Kini, stasiun yang berada pada ketinggian 474 meter di atas permukaan laut, telah disulap menjadi Museum KA Ambarawa. Museum yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang ini, menyajikan koleksi perkeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi. Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta, dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.

Para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (PP) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.

Selain itu terdapat rute kereta Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (PP) yang menggunakan lokomotif uap yang melewati rel bergerigi. Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia. Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dan lainnya.

Sensasi Mengendarai Pesawat

Setelah puas menikmati kereta api wisata yang kental akan sejarahnya, lengkapi perjalanan wisata Anda dengan mengunjungi Edupark Intan Pari, Karanganyar. Melintasi Tol Semarang-Solo dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam dengan menggunakan kendaraan, wisata edukasi dirgantara ini miliki objek yang sangat diminati wisatawan, yaitu bisa mengendarai transportasi udara. Tapi ingat, kita tidak terbang sungguhan lho!

Terdapat dua jenis angkutan udara bisa kita coba. Salah satunya pesawat terbang jumbo air yang dimodifikasi dengan nama Lawu Air. Dengan harga tiket masuk terjangkau, banyak wisatawan memilih berwisata ke Edupark Intan Pari agar bisa menikmati sensasi mengendarai pesawat yang sejatinya hanya bisa dikendarai seorang pilot. Selain pesawat, Edupark Intan Pari juga memiliki angkutan udara helikopter dengan kapasitas enam orang. Dengan jumlah maksimal penumpang tersebut kita bisa mengajak orang-orang terdekat untuk menaikinya. Kita bisa merasakan langsung Bagaimana menunggangi helikopter meskipun kita tidak perlu terbang ke atas awan

Keunikan lainnya, yaitu adanya Lampion. Lampion menghiasi jalan masuk menuju wahana pesawat. Di kala petang hingga malam hari, lampion tersebut akan dinyalakan dan menambah kesan indah dan asri. Tak jarang eksistensi lampion itu pun kerap kali dipakai sebagai spot foto, untuk dipajang di sosial media pengunjung.

Menerawang Kejayaan Pabrik Gula Nusantara

Naik kereta sudah, naik pesawat sudah, yuk intip kejayaan Pabrik Gula Colomadu! Bisakah pabrik gula dipoles untuk menjadi destinasi wisata? Bisa! Juga berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tepatnya di Jalan Adi Sucipto atau sekitar 10 menit dari Bandara Adi Soemarmo, Anda akan menemukan Pabrik Gula Colomadu yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan edukasi dan komersial.

Bekas bangunan Pabrik Gula Colomadu seluas 1,3 Ha di atas lahan 6,4 Ha itu telah direvitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung. Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau.

Di dalam bangunan yang kini diberi nama De Tjolomadoe, wisatawan akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan mesin-mesin buatan Jerman seakan menjadi saksi kejayaan industri gula nusantara di masa lalu.

Selain itu, di dalamnya juga terdapat tempat pameran dan restoran berdesain interior nuansa pabrik yang instagramable, sehingga cocok untuk berswafoto sembari menikmati makan siang. Begitu halnya di luar ruang, persisnya di timur bangunan, wisatawan diberikan tempat berswafoto di depan cerobong asap yang menjulang ke langit.

Jika tidak disergap wabah Covid-19, De Tjolomadoe dipastikan berjaya sebagai destinasi wisata yang berjubel wisatawan. Lokasinya yang dekat dengan bandara dan juga pintu exit tol, menjadikan wisatawan mudah berpesiar.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp