Transformasi Bandara Kuala Lumpur menuju “Airport 4.0”

Kami fokus untuk meningkatkan pengalaman penumpang dan layanan di masa depan menuju Bandara 4.0.

Sebagai bagian dari transformasi Bandara Internasional Malaysia, Bandara Internasional Kuala Lumpur mulai memanfaatkan sensor 3D untuk mengelola dan mengurangi waktu tunggu antrean bernama Sistem Manajemen Antrian Otomatis. Sistem ini sekaligus menjadi salah satu langkah operator bandara dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam pengoperasiannya, Sistem Manajemen Antrian Otomatis (SMAO) memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk menghitung jumlah penumpang di area tertentu di bandara secara akurat. Selain mampu mengurangi waktu tunggu antrian menjadi di bawah sepuluh menit, SMAO berfungsi untuk meningkatkan layanan Standar Operasi Prosedur (SOP) terhadap seluruh staf.

“Dengan teknologi digital, kami akan mengubah   proses bandara menjadi layanan yang lebih efisien, sehingga mampu melayani penumpang lebih baik dalam keselamatan dan kenyamanan. SMAO akan meminimalkan stres akibat waktu tunggu yang lama, serta memastikan jarak fisik yang efektif di semua titik,” jelas Chief Executive Officer of Malaysia Airports, Dato Mohd Shukrie Mohd Salleh.

Implementasi Teknologi

Adapun pada implementasinya, SMAO menggunakan sensor 3D untuk memantau kondisi waktu secara realtime berdasarkan perubahan suhu, pencahayaan, dan algoritme arus penumpang. Sensor secara otomatis mendeteksi dimana antrean panjang dan waktu tunggu.

Selanjutnya informasi tersebut akan masuk ke Pusat Kontrol Operasi Bandara, sehingga para staf yang bertugas dapat langsung menuju lokasi untuk membantu memastikan penumpang dapat dilayani secara cepat.

Saat ini, SMAO telah diterapkan di semua titik penting di Bandara Kuala Lumpur. Seperti pemeriksaan keamanan, gerbang keberangkatan, check-in, imigrasi, dan bea cukai. Di masa mendatang, SMAO akan diintegrasikan dalam layar tampilan informasi penerbangan Bandara Kuala Lumpur serta aplikasi “MYAirports” yang dapat diunduh oleh calon penumpang. Tujuannya adalah untuk memudahkan calon penumpang dalam perencanaan perjalanan menggunakan transportasi udara dengan lebih baik.

“Kami fokus untuk meningkatkan pengalaman penumpang dan layanan di masa depan menuju Bandara 4.0. Harapannya, kami dapat menciptakan nilai strategis bagi semua mitra dan lembaga pemerintahan dengan pemanfaatan SMAO agar lebih efektif dan efisien dalam perencanaan dan alokasi sumber daya. Distribusi analitik ini adalah upaya bersama bagi bandara untuk bekerja sama dalam meningkatkan perjalanan penumpang,” pungkas Dato

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp