Terminal akan dilengkapi dengan function hall, sport center, food court, dan pusat kesenian. Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan mampu menarik minat anak muda, orangtua, hingga penikmat seni untuk datang ke terminal. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Solo dan sekitarnya.
“Saat ini angka penumpang bus sedang menurun, sehingga perlu adanya pemikiran yang kreatif terkait fungsi apa yang bisa dikolaborasikan dengan transportasi. Terminal ini dikelola oleh Kemenhub melalui Badan Layanan Umum (BLU), sehingga masyarakat dan swasta bisa menyewa ruang-ruang yang ada. Semoga ini bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” ujar Budi Karya.
Pertemuan dilanjutkan dengan pembahasan rencana pembangunan rel layang atau rel elevasi di persimpangan kereta api sebidang Simpang Palang Joglo Solo. Jika rel layang terealisasi, headway kereta api yang sebelumnya memakan waktu 30 menit akan dipangkas menjadi 5-7 menit sesuai kebutuhan. Pembangunan rel layang diharapkan selesai pada 2023.
“Ini adalah persiapan bahwa angkutan kereta api itu keniscayaan angkutan massal perkotaan. Kami berharap masalah lahan dalam pembangunan Simpang Palang Joglo dengan masyarakat dapat diselesaikan. Pemerintah Daerah dapat membantu sosialisasi, karena pembangunan tersebut melibatkan berbagai pihak seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan lahan milik PT KAI,” jelas Budi Karya.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat