Transportasi umum kerap menjadi pilihan utama masyarakat karena tarif yang murah dan tidak perlu capek berkendara menuju tempat tujuan.
Untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas warga, sejumlah pemerintah daerah di Indonesia menyediakan moda transportasi umum yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Sebagai contoh, di Jakarta saat ini sudah tersedia angkutan massal seperti Transjakarta, KRL, MRT dan LRT.
Sebelum moda-moda transportasi massal tersebut hadir, jalanan di kota Jakarta pernah dipenuhi moda transportasi umum dari yang tradisional sampai bermotor. Setidaknya, pemandangan tersebut sampai akhir tahun 90-an.
Pada Transmedia Edisi 2 ini, kami menghadirkan nostalgia kendaraan umum yang pernah ada dalam sejarah dunia transportasi negara ini. Berikut ulasannya.
Bus Kota
Jauh sebelum bus Transjakarta melanglang buana di jalanan Ibukota, bus kota sudah menjadi angkutan umum favorit bagi sebagian besar masyarakat Jakarta. Pada dekade 1950-an, bus merek Robur buatan Jerman Timur dan Ikarus buatan Hungaria banyak dipakai penyedia angkutan umum. Pada tahun 1969, Indonesia mendapatkan bantuan sekitar 4.000 unit bus merek Dodge dari Amerika untuk dijadikan armada bus kota.
Bus kota jenis tersebut yang dioperasikan oleh Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD) dan sejumlah perusahaan swasta kemudian digantikan oleh bus-bus buatan manufaktur Jepang dan Eropa pada awal 90-an.
Trem
Moda angkutan ini mirip kereta api namun berjalan pada rel di jalanan kota. Awalnya, trem ditarik menggunakan sepasang kuda, tetapi awal tahun 1900-an mulai menggunakan mesin uap, kemudian berganti dengan mesin listrik di tahun 1930-an. Trem berhenti beroperasi pada tahun 1960-an, digantikan oleh armada bus kota dari Perum PPD dan operator swasta hingga kini.
Delman
Delman termasuk dalam transportasi tradisional. Menggunakan tenaga kuda sebagai penggerak, delman menjadi transportasi umum ramah lingkungan. Delman memberikan sensasi tersendiri bagi pengguna. Sayangnya, transportasi umum tradisional ini tergantikan oleh transportasi bermotor seperti bus dan bemo. Namun demikian, delman masih tetap ada sebagai tumpangan rekreasi dan wisata di tempat-tempat tertentu.
Oplet
Oplet sudah dikenal sejak tahun 1930-an hingga 1970-an, angkutan ini begitu populer hingga ke daerah pinggiran Jakarta. Ada beberapa versi tentang asal-usul nama oplet. Pertama dari nama Opelette merupakan mobil yang dibuat oleh pabrikan asal Jerman, Opel pada tahun 1932. Versi kedua berasal dari nama pabrikan asal Amerika, Chevrolet. Karena masyarakat sulit untuk mengucapkan kedua nama tersebut, akhirnya lahirlah nama ‘oplet’. Oplet mulai punah dan terganti oleh angkutan umum lebih modern sejak tahun 1980-an.
Bajaj
Di Indonesia, bajaj pertama kali hadir pada dekade 1970-an dengan menggunakan mesin mirip milik Vespa. Bajaj juga merupakan angkutan umum berbasis kendaraan roda tiga. Namun ukuran bajaj yang lebih kecil, membuatnya lebih lincah untuk masuk hingga ke gang-gang. Pada perkembangannya, bajaj mulai ditinggalkan dan terlupakan.
Bus Tingkat
Armada bus tingkat pertama kali hadir di Jakarta pada tahun 1968 dengan menggunakan bus buatan Leyland Titan hingga tahun 1980-an. Tak lama setelahnya, bus tingkat Volvo asal Swedia turut beroperasi. Sayangnya, kendala ketersediaan dan harga suku cadang membuat bus tingkat harus menyerah untuk beroperasi pada pertengahan dekade 1990-an. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta kembali menghadirkan bus tingkat meski hanya sebatas untuk penggunaan wisata.
Bemo
Bemo hadir di Indonesia pada tahun 1962, berbarengan dengan pesta olah raga Ganefo (Games of Emerging Forces) – pesta olah raga saingan Olimpiade. Bemo menjadi transportasi pengganti becak yang dapat memuat penumpang lebih banyak dan efisien. Pada tahun 1970- an, bemo harus berhenti beroperasi di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Meski begitu, bemo masih bisa ditemui di wilayah pelosok atau pinggiran kota Jakarta hingga tahun 2000-an.
Helicak
Moda transportasi umum satu ini cukup unik, lantaran menggabungkan antara ‘helikopter’ dan ‘becak’. Desainnya memang mirip becak, yakni penumpang duduk di depan dan pengemudi di belakang. Namun helicak menggunakan Vespa sebagai penggerak utamanya. Helicak beroperasi sejak tahun 1971 hingga 1980-an untuk menggantikan fungsi becak. (*)
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat