Poltekbang Jayapura Pencetak SDM Transportasi Unggul di Indonesia Timur

Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan peran sebagai perguruan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2015 yang menekankan pembangunan di wilayah Indonesia Timur dan pulau-pulau terluar Republik Indonesia, khususnya dalam sektor transportasi udara.

Sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi di wilayah Indonesia timur, Poltekbang Jayapura fokus dalam pengembangan program studi transportasi udara mengingat wilayah Papua masih sangat mengandalkan transportasi udara.

Sejarah Poltekbang Jayapura dimulai pada tahun 1989. Politeknik ini awalnya dikenal sebagai Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura yang merupakan bagian dari ekspansi Pusdiklat Perhubungan Udara Curug (kini dikenal sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara). Pembentukannya didasari oleh Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor KM.22 Tahun 1989, mengatur wilayah kerja di Provinsi Maluku dan Irian (Papua).

Pada tahun 2002, Balai Diklat Penerbangan Jayapura mengalami restrukturisasi sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.78 Tahun 2002 tanggal 2 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan. 

Untuk memenuhi kebutuhan SDM transportasi udara yang kompeten semakin tinggi, pada 15 April 2019, Balai Diklat Penerbangan Jayapura bertransformasi menjadi Politeknik Penerbangan Jayapura sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Penerbangan Jayapura.

Dalam mendukung aktivitas pendidikan vokasi transportasi udara, Poltekbang Jayapura menyediakan sarana dan prasarana mencakup ruang kelas terpadu dan gedung laboratorium. Selain fasilitas pembelajaran, Poltekbang Jayapura juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung, termasuk asrama, gedung serba guna, mini theater, dan fasilitas olahraga lengkap seperti lapangan basket, bulu tangkis, futsal, dan voli. Fasilitas lainnya, termasuk pusat kebugaran, perpustakaan serta tempat ibadah.

Politekbang Jayapura menawarkan tiga program studi, yaitu Diploma III Manajemen Bandar Udara, Diploma III Manajemen Lalu Lintas Udara, dan Diploma III Teknik Listrik Bandara. 

Diploma III Manajemen Lalu Lintas Udara

Program studi ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam memandu lalu lintas penerbangan di wilayah udara, serta memberikan pelayanan aeronautika berupa pengelolaan dan pendistribusian data informasi aeronautika sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Program ini mencakup tiga kompetensi, yaitu layanan lalu lintas udara, Aeronautical Communication Officer, dan Aeronautical Information Services.

Diploma III Manajemen Bandar Udara

Program studi ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam memahami program keamanan penerbangan, pengawasan di wilayah sisi udara, dan pemanduan parkir pesawat udara dengan ketentuan yang berlaku. Program ini mencakup tiga kompetensi, yaitu Marshalling, Apron Movement Control (AMC), dan Dangerous Goods.

Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara

Program studi ini memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan, memelihara/merawat fasilitas listrik bandar udara dengan kondisi yang kompleks, serta mampu merencanakan pemasangan atau perubahan sistem peralatan listrik bandar udara. Program ini mencakup kemampuan untuk mengelola instalasi di peralatan listrik bandara, termasuk AirField Lighting System, Aircraft Docking Guidance System (ADGS), Uninterruptible Power Supply and Solar Cell, Generator SET dan ACOS, dan Transmisi dan Distribusi

Berada di pulau paling timur Indonesia, Poltekbang Jayapura memiliki keunikan peserta didik. Mereka bukan hanya berasal dari tanah Papua, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Medan, Palembang dan kota-kota di Pulau Jawa. Pada tahun ajaran 2023/2024, tercatat mahasiswa asal Papua meningkat jadi 80%, sementara 20% sisanya berasal dari luar daerah.

Direktur Politeknik Penerbangan Jayapura, Ir. Musri Kona, S.T., M.M. Tr., menjelaskan kurikulum Politekbang Jayapura mengacu pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan menerapkan teori maksimum 30%, sementara praktiknya minimal 70%.

Kedepannya, Poltekbang Jayapura akan fokus mengembangkan transportasi logistik sebagai program studi unggulan.

“Pertama yang harus kita perbaiki yaitu dengan mereview selalu kurikulum. Meskipun struktur kurikulumnya tetap, tetapi bahan pembelajaran dan materi modul praktek terus diperbaiki untuk selaras dengan kebutuhan industri,”ujarnya.

Musri menjelaskan meskipun kurikulumnya tetap, Poltekbang Jayapura terus berupaya memperkaya materi dengan menambahkan substansi kompetensi yang relevan. Bukan hanya kemampuan akademis, Politekbang Jayapura mengadopsi sistem door-bonding school yang mengedepankan pendidikan karakter dan pengembangan soft skill sebagai elemen penting.

“70% dari keberhasilan seseorang didukung oleh soft skill. Jadi tetap karakternya dibentuk, sambil kompetensi diterapkan dalam praktik sebanyak 70%, sedangkan teori 30%,” ujar Musri.

Dalam menyediakan akses bagi taruna dan taruni dalam mengimplementasikan keilmuan yang diperoleh, Poltekbang Jayapura menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) serta stakeholder transportasi udara lain seperti Angkasa Pura dan anak perusahaannya seperti Angkasa Pura Support dan Angkasa Pura Logistik. Untuk program studi Manajemen Lalu Lintas Udara, Poltekbang Jayapura menjalin kerjasama dengan International Air Transportation Association (IATA).

“Dengan harapan bahwa suatu saat taruna taruni akan berkarir di luar negeri, kami berusaha setidaknya memberikan rekomendasi bahwa Poltekbang telah memberikan pendidikan berbasis kurikulum internasional,” lanjut Musri.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp