Teknologi Satelit Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang

Teknologi satelit diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan sekaligus melacak pergerakan kereta secara real time.

Adaptasi teknologi merupakan sebuah keniscayaan di zaman modern. Teknologi dapat dimanfaatkan menciptakan sistem keamanan dalam mendukung layanan transportasi baik darat, laut, udara maupun moda kereta api.

Salah satu penerapan teknologi pendukung keselamatan adalah penggunaan satelit untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang di India. Perdana Menteri India, Narendra Modi, secara khusus meminta semua kementerian pusat dan pemerintah negara bagian untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan keselamatan dalam pengoperasian kereta api.

Jaringan kereta di India bisa dikatakan salah satu terbesar di dunia. Sampai hari ini, ada sekitar 11 ribu kereta yang beroperasi setiap harinya dengan jarak 67 ribu mil di negara terpadat di dunia itu. Menurut National Crime Records, sebanyak 67,7% kecelakaan kereta api di India disebabkan oleh kereta tergelincir, kecelakaan perlintasan sebidang, tabrakan dan kebakaran.

Melihat urgensi tersebut, Indian Railways bekerja sama dengan Indian Space Research Organization atau ISRO meluncurkan space agencydeveloped integrated circuit (Chip IC) atau kerap disebut NaVIC yang berbasis teknologi satelit di beberapa rangkaian kereta.

NaVIC digunakan untuk memberi sinyal peringatan kepada pengguna jalan yang hendak melewati perlintasan sebidang tanpa penjaga melalui sirine yang terpasang.

“ISRO dan Indian Railways telah bekerja sama dalam proyek percontohan ini sejak Juni. Sirine akan berbunyi jika chip IC yang terpasang di kereta memancarkan sinyal dari jarak 500 meter hingga empat kilometer sebelum kereta melintasi perlintasan,” jelas Direktur Space Applications Centre (SAC), Tapan Misra, dikutip dari laman indiatimes.com.

Tapan Misra melanjutkan, bunyi sirine akan semakin keras ketika kereta semakin mendekat ke perlintasan dan akan mati jika kereta sudah melintas. Chip IC yang terpasang di rangkaian kereta pun dapat digunakan untuk memantau pergerakan kereta secara real time.

“Teknologi ini dapat memudahkan untuk melacak lokasi persis sebuah kereta yang mengalami kecelakaan, sehingga proses evakuasi juga dapat dilakukan lebih cepat,” paparnya.

Pengujian Chip IC telah dilakukan sejak Juni 2023 di lima rangkaian kereta dengan masing-masing rute yang berbeda. Pengujian dilakukan guna memeriksa apakah sistem dapat diandalkan dan berfungsi di bawah kondisi iklim yang berbeda. Rencananya Chip IC akan dipasang di semua kereta api secara bertahap.(*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp