Efek Domino Infrastruktur Transportasi​

Para pembaca yang kami hormati,

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) konsisten mewujudkan ketersediaan transportasi di seluruh wilayah Indonesia, karena transportasi merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari upaya menyatukan bangsa. Pengembangan transportasi diharapkan mampu mendorong terwujudnya efek domino yang bermuara pada kebangkitan perekonomian nasional secara berkesinambungan.

Dalam rangka membuat terobosan untuk terus menggeliatkan roda perekonomian, mewujudkan konektivitas, sekaligus menyatukan keberagaman masyarakat, Kemenhub fokus menggarap sejumlah sektor transportasi. Targetnya adalah menciptakan konektivitas tanpa jeda di seluruh pelosok negeri. Hal ini diharapkan mampu menghadirkan pembangunan berkeadilan secara berkelanjutan demi menciptakan kesejahteraan bangsa Indonesia. Diyakini, kemudahan transportasi akan membawa efektivitas pelayanan transportasi menjadi lebih baik, untuk meningkatkan daya saing, investasi, dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah; sehingga kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat.

Pada Renstra 2020–2024, Kemenhub kembali melanjutkan kebijakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas serta layanan, sehingga arus penumpang dan barang menjadi lebih lancar, cepat, efisien serta selamat atau dikenal dengan Service, Safety, Security and Compliance (3S1C). Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi pada periode Renstra 2020–2024 juga diarahkan untuk mendukung program prioritas pemerintah yaitu pembangunan 10 Bali Baru dengan 5 Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional (PSN), Kemenhub bertanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan maupun pengembangan infrastruktur transportasi sebanyak 36 PSN di 2021. Proyek-proyek tersebut terdiri dari 15 PSN di bidang perkeretaapian, 8 PSN di bidang perhubungan udara, dan 12 PSN di bidang perhubungan laut.

Dalam rangka melanjutkan program pembangunan infrastruktur transportasi, Kemenhub mempertajam rencana kerja anggaran 2021. Diantaranya fokus pada major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, kegiatan prioritas nasional dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021, kegiatan multiyear project yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), dan rupiah murni.

Oleh karenanya, Kemenhub bergerak cepat mendorong pemulihan ekonomi di sektor transportasi melalui beberapa upaya. Pertama, melakukan percepatan penyusunan Peraturan Menhub dan SE Dirjen baik Darat, Laut, Udara dan Kereta Api tentang transportasi berbasis protokol kesehatan. Kedua, memberikan stimulus penyerapan anggaran. Ketiga, mendukung program padat karya, dan sejumlah program lainnya seperti terus mendorong investasi melalui pendanaan infrastruktur dengan sumber dana selain APBN, yaitu menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).