Optimalisasi Seaplane Dorong Ekonomi Pariwisata dan Pemanfaatan SDM Penerbangan

Pembaca Budiman.

Pemerintah menaruh perhatian lebih terhadap potensi pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, sektor pariwisata mampu menghasilkan multiplier effect bukan hanya pemasukan devisa, tetapi juga merangsang pertumbuhan industri, serta membuka lapangan kerja.

Pada pertengahan 2019, pemerintah mengembangkan destinasi wisata super prioritas yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara). Di lima destinasi super prioritas tersebut, Kemenhub bersama direktorat terkait merealisasikan sejumlah proyek infrastruktur transportasi strategis.

Di wilayah Danau Toba, Kemenhub telah merampungkan pengerjaan dermaga tambahan di 13 pelabuhan penyeberangan. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pariwisata di wilayah sekitar Borobudur, dibangun jalur kereta Bandara YIA, elektrifikasi kereta Yogya-Solo disertai integrasi antarmoda.

Sementara, destinasi super prioritas lain yang memiliki wilayah perairan, Kemenhub mengoptimalkan integrasi moda laut dengan moda-moda lainnya. Diawal tahun ini, Kemenhub melakukan revitalisasi dermaga di Pelabuhan Pamenang dan Lembar guna menghidupkan Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Sedangkan di Labuan Bajo dan Likupang, Kemenhub membangun kapal bottom glass dan kapal wisata bawah air.

Dukungan bagi sektor pariwisata juga dilakukan oleh Kemenhub dengan pengembangan moda transportasi udara ke laut atau sebaliknya yang dikenal dengan nama seaplane. Dalam implementasinya, kehadiran seaplane bukan hanya akan memudahkan pergerakan wisatawan. Tetapi juga menawarkan angkutan logistik pendukung ekonomi kerakyatan di wilayah sekitar.

Proyek seaplane mulai digarap secara intensif sejak tahun 2021. Meskipun sampai saat ini baru terdapat empat bandara perairan (water aerodrome), seaplane diyakini akan memberikan multiplier effect kedepannya. Keyakinan tersebut cukup beralasan, sebab Indonesia masih menyimpan potensi wisata bahari yang belum dieksplorasi.

Kehadiran layanan seaplane juga membuka lapangan pekerjaan bagi sumber daya manusia di bidang penerbangan. Para lulusan sekolah penerbangan yang belum mendapatkan pekerjaan di operator aircraft berkesempatan mengambil initial training seaplane untuk mendapatkan lisensi penerbang seaplane.

Sejatinya, Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan moda transportasi penyambung alternatif yang mampu beradaptasi dengan kondisi geografis. Seaplane dapat menjadi solusi. Menggunakan pesawat amfibi, seaplane dapat menjangkau lokasi wisata yang tidak mungkin didarati pesawat atau berlabuhnya kapal besar pembawa wisatawan.

Ketersediaan waterbase aerodrome serta seaplane adalah sebuah keniscayaan dalam upaya pemerintah mendorong ekonomi dari sektor pariwisata bahari.