Kontribusi Nyata Kemenhub di KTT G20; Penyediaan Sarpras dan Pimpin Side Events

Sobat Transmedia!

Indonesia sukses menjalankan Presidensi G20 dengan menghasilkan sejumlah capaian. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran para stakeholder yang terlibat. Sepanjang Presidensi G20 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berpartisipasi aktif dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi untuk menjamin kelancaran mobilitas seluruh delegasi yang hadir di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan dalam aspek transportasi pada KTT G20 sekaligus mensosialisasikan pemakaian kendaraan bebas polusi, Kemenhub bekerja sama dengan sejumlah produsen kendaraan menghadirkan kendaraan-kendaraan berbasis baterai untuk memfasilitasi mobilitas para delegasi dan panitia.

Kendaraan listrik yang disediakan selama gelaran KTT G20 berupa mobil listrik, bus listrik dan motor listrik. Total, ada 962 mobil listrik, 454 motor dan 41 unit bus listrik yang dioperasikan. Penggunaan kendaraan-kendaraan listrik tersebut disesuaikan dengan lokasi dan keperluan para delegasi.

Dukungan untuk transportasi udara para delegasi dan kepala negara yang hadir diwujudkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) bersama AirNav dan Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ketiganya saling bersinergi dalam mengatur serta mengarahkan pesawat-pesawat yang membawa para tamu negara.

Pelaksanaan G20 di Bali menjadi tantangan tersendiri bagi stakeholder transportasi udara. Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, pengaturan lalu lintas udara dan ground time di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk VIP jangan sampai mengganggu penerbangan domestik.

Sedangkan dukungan dari sektor infrastruktur transportasi laut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) beserta KSOP Kelas II Benoa. Sepanjang presidensi Indonesia di KTT G20 sejumlah pembangunan dilakukan pada Pelabuhan Benoa serta Pelabuhan Laut Sanur.

Selain kontribusi dalam urusan sarana dan prasarana, Kemenhub juga berkontribusi nyata dalam memimpin pertemuan-pertemuan tingkat menteri perhubungan negara-negara di kawasan ASEAN. Dari enam side events sektor transportasi, Kemenhub berhasil merampungkan sejumlah kesepakatan tingkat ASEAN maupun tingkat internasional.

Melalui kesepakatan tersebut dapat meningkatkan solidaritas dan soliditas antarnegara untuk sama-sama bangkit, pulih, saling membantu dan menguatkan di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. (*)