SDGs Center Politeknik Pelayaran Banten Ciptakan SDM Maritim Berkualitas

Sejak diperkenalkan pada 25 September 2015 dalam United Nations General Assembly (UNGA) di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, konsep Sustainable Development Goals (SDGs) telah diadaptasi oleh banyak institusi pendidikan.

SDGs merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia bertujuan mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Dalam implementasinya, SDGs memberlakukan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”.

Sebagai suatu agenda internasional, SDGs berisi 17 tujuan dan 169 sasaran yang ditargetkan dapat tercapai pada 2030.  Untuk merealisasikan hal tersebut dukungan institusi pendidikan sangat dibutuhkan. Bentuk dukungan dapat berupa pendirian pusat studi yang fokus pada isu-isu strategis nasional maupun internasional.

Dasar inilah yang mendorong terbentuknya SDGs Center di Politeknik Pelayaran Banten (P2B) pada 25 Juli 2022. P2B tercatat sebagai perguruan tinggi kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pertama yang memiliki SDGs Center.

SDGs Center P2B telah diakui eksistensinya oleh SDGs Nasional Kementerian PPN/Bappenas dengan telah bergabungnya dalam daftar 30 SDGs Center/Network/Hub di Perguruan Tinggi Terkemuka di Seluruh Indonesia.

“SDGs Center P2B siap berkontribusi secara aktif dan berkomitmen untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia khususnya dalam Bidang Maritim,” ungkap Direktur Politeknik Pelayaran Banten, Heru Widada.

Program SDGs Center P2B mengusung isu-isu kelautan terkini yang terwujud dalam mata kuliah wajib (mandatory) tentang kepedulian lingkungan dan pencegahan pencemaran laut yang berisi peraturan International Convention for the Preventions of Pollution from Ships (MARPOL). Sebagai dasar kesesuaian pembelajaran, P2B mengadopsi kurikulum International Convention on Standards of Training, Certifitation, and Watchkeeping for Seafarers (STCW) yang merupakan hasil Amandemen Manila 2010 dari International Maritime Organization (IMO).

IMO atau Organisasi Maritim Dunia merupakan badan khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal. IMO berperan aktif dalam mendukung pencapaian SDGs 2030 khususnya di bidang maritim dunia melalui kebijakan dan inovasi kelautan.

Lebih jauh, IMO mendorong kontribusi institusi pendidikan dan akademisi menyukseskan SDGs di lingkup maritim melalui Maritime Education Training (MET).

Di P2B, para taruna/taruni berkesempatan mendapatkan pengetahuan mengenai kelautan melalui program MET yang diinisiasi oleh SDGs Center. Program MET diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga ekosistem laut dari pencemaran.

“Bersama Duta SDGs P2B dari taruna/taruni terpilih diharapkan akan menjadi role model bagi rekan-rekannya di kampus untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan SDGs di kampus Politeknik Pelayaran Banten,” imbuh Heru.

Berkaitan dengan implementasi tujuan SDGs melindungi lingkungan, SDGs Center P2B menginisiasi pembangunan fasilitas unggulan pengelolaan sampah berkelanjutan di lingkungan kampus. Program ini ditujukan sebagai pusat edukasi pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir dan diharapkan akan berdampak dalam peningkatan ekonomi.

“Hal lain yang tidak kalah membanggakannya adalah adanya fasilitas tempat sampah pintar berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem teknologi informasi/pengelolaan sampah secara digital di lingkungan P2B termasuk asrama taruna/taruni dan Desa Binaan P2B berkolaborasi dengan Mountcare/Mountrash di Indonesia,” Heru melanjutkan.

Sistem pengelolaan sampah digital di P2B terkoneksi dengan aplikasi Mountcare yang dapat diunduh pada smartphone dengan sistem operasi Android. Dalam membangun sistem pengelolaan sampah ini, SDGs Center P2B mengadopsi pola perilaku pengelolaan sampah masyarakat di Eropa.  

SDGs Center P2B juga partisipasi aktif dalam pengembangan ekonomi ramah lingkungan berupa pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, sekaligus pelestarian ekosistem laut.

“Kami menyampaikan apresiasi tinggi pada peresmian SDGs Center pertama Indonesia pada sekolah kedinasan di Poltekpel Banten ini. Bersamaan dengan adanya SDGs Center diharap juga dapat semakin meningkatkan kualitas SDM di bidang transportasi secara berkelanjutan,” kata.  Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono.

Tujuan SDG’s di Indonesia: Link Video

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp