Operasional Kendaraan Listrik Bukti Komitmen Indonesia Wujudkan Isu Besar KTT G20

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan pada 15 – 16 November 2022 di Bali menjadi momen bersejarah bagi Indonesia. Dalam menyukseskan presidensi Indonesia di KTT G20 2022 dukungan transportasi memegang peranan vital dalam memfasilitasi mobilitas para delegasi dan tamu undangan.

Memahami urgensi tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi dengan pihak terkait untuk memastikan layanan transportasi terintegrasi dan ramah lingkungan selama gelaran KTT G20. Penyediaan layanan transportasi berorientasi lingkungan selaras dengan salah satu isu besar yang diusung pada G20 tahun ini yakni perubahan iklim.

Bersamaan dengan pelaksanaan KTT G20, Pemprov Bali sekaligus memperkuat komitmen sebagai wilayah percontohan penerapan kendaraan ramah lingkungan berbasis baterai. Sejatinya, Pemprov Bali sudah mempersiapkan perangkat aturan mengenai kendaraan listrik jauh sebelum presidensi Indonesia di G20.

“Kita punya Pergub nomor 48 (tahun 2019) untuk memastikan proses adaptasi dari kendaraan listrik tersebut bisa dilakukan di Bali dan migrasinya akan dipercepat. Jadi, dengan Pergub tersebut kemudian terbit Instruksi Bupati (Inbup) nomor 11 tahun 2020 untuk penggunaan listrik di Pemerintah Daerah dan BUMN. Dan tahun ini kita sudah menerbitkan Rencana Aksi Daerah untuk kegiatan ekosistem.

Tidak hanya dari kendaraannya saja, melainkan dari sisi manajemennya juga, data, central of excellent, serta infrastrukturnya,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Bali, IGW Samsi Gunarta.

 

KENDARAAN LISTRIK PENDUKUNG MOBILITAS

Untuk operasional KTT G20 yang dihadiri 17 kepala negara telah tersedia 1.452 kendaraan listrik dengan perincian 962 mobil listrik dan 454 unit motor listrik. Selain berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon, kendaraan listrik juga ramah lingkungan. Satu mobil listrik bisa mengurangi pencemaran udara hingga 4,6 metrik ton gas rumah kaca.

Kendaraan operasional pendukung lainnya berupa bus listrik. Kemenhub menyediakan 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) dan tambahan 11 unit bus listrik dari beberapa perusahaan yang ikut berkontribusi menyukseskan KTT G20. Total, ada 41 unit bus listrik yang dioperasikan oleh DAMRI selama KTT G20 yang berpusat di Kawasan ITDC Nusa Dua.

“Pemerintah Indonesia menyiapkan sarana dan prasarana bagi para tamu yang hadir, seperti 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) guna menunjang mobilitas para delegasi G20, mulai dari kedatangan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),” jelas Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan.

Adapun bus listrik yang beroperasi selama G20 berukuran 8 meter dan 12 meter. Seluruh bus yang digunakan merupakan buatan Indonesia dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 76,98%. BLMP merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik antara Kementerian BUMN dengan konsorium beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, serta Institut Senirupa Indonesia Denpasar.

Dua jenis bus tersebut tidak memiliki perbedaan signifikan dalam hal keandalan dan teknologi, hanya saja kapasitas baterainya berbeda. Dengan demikian, dua bus tersebut difungsikan sesuai jarak.

“Kalau yang 8 meter akan digunakan di Kawasan ITDC di Nusa Dua. Sedangkan, bus ukuran 12 meter ini jika dilihat rencana operasinya ada di bandara sebagai bis apron. Selain itu, nanti ada yang melayani dari bandara ke Lagoon di ND 3,” papar Technical Assistant INKA, Hartono.

Secara teknis, Hartono menjelaskan bus listrik yang dioperasionalkan di G20 mampu menjangkau jarak 2 km setiap 1% daya baterai. Artinya, dengan 80% daya baterai bus listrik dapat menempuh perjalanan hingga 160 km.

Saat indikator daya baterai menunjukkan angka minimum, pengemudi BLMP dapat segera melakukan pengisian daya (recharging) di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah tersedia di beberapa titik. Waktu yang diperlukan untuk mengisi daya baterai sampai full kurang lebih selama 2 hingga 2,5 jam.

“Untuk pengisian daya dari 20%-100% itu membutuhkan waktu sekitar 2 – 2,5 jam-an. Batas minimal baterai ketika harus diisi ulang adalah 20%. Di bawah itu bus memang masih bisa jalan, tapi alarm-nya akan tetap menyala,” lanjut Hartono.

Sejak 1 November 2022, bus listrik sudah tiba di Bali untuk menjalani uji coba berkeliling rute Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga ke Nusa Dua. Sebanyak 60 pengemudi dikerahkan, mereka dibagi dalam dua waktu kerja. Jadwal bus yang beroperasi selama konferensi berlangsung mulai 11 – 12 November 2022 pukul 6.00 – 22.00 WITA.

Sedangkan untuk memudahkan mobilitas para delegasi dan panitia KTT G20 di Kawasan ITDC Nusa Dua juga tersedia motor listrik Gesits. Titik layanan motor listrik Gesits tersebut berada di Hotel Grand Whiz, The Westin Resort Nusa Dua atau Bali Convention Center (BNDCC), Bali Collection, Hotel Grand Hyatt, serta Hotel Courtyard by Marriott.

Gesits merupakan produk kendaraan listrik garapan perusahaan plat merah, PT. WIKA Industri Manufaktur (WIMA) yang merupakan joint venture antara PT. Wijaya Karya dengan PT. GESITS Technologies Indo yang didirikan pada tahun 2018.

Motor listrik Gesits diproduksi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 46,73 persen. Gesits memiliki kapasitas dan ketahanan baterai yang telah teruji saat melakukan touring Jawa-Bali.

“Gesits menawarkan garansi baterai selama 3 tahun. Memang perlu sekali memberikan edukasi (mengenai motor listrik) pada masyarakat,” jelas perwakilan distributor Gesits Bali, Sari.

Untuk memastikan operasional kendaraan listrik berjalan maksimal, PLN menyediakan sebanyak 70 unit SPKLU sebagai bentuk dukungan ekosistem kendaraan kendaraan ramah lingkungan di gelaran G20. SPKLU yang tersedia terdiri dari 64 unit ultra fast charging, 4 unit cadangan, serta 2 unit mobile. Selain itu, tersedia juga 200 unit home charging dan 21 unit SPKLU fast charging yang tersebar di seluruh Provinsi Bali.

 

MEMASYARAKATKAN KENDARAAN LISTRIK

Sebagai penanda partisipasi dalam menyediakan transportasi ramah lingkungan, Kemenhub menggelar kampanye touring kendaraan listrik Jakarta-Bali yang dimulai pada Senin (7/11/2022). Sebanyak 20 mobil listrik dari berbagai merek ikut dalam perjalanan lintas pulau ini.

Touring kendaraan listik Jakarta-Bali terlaksana berkat Kerjasama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (DJPD), PT PLN (Persero), PT Hyundai Motor Indonesia, PT Nissan Motor Distributor Indonesia, PT Toyota Astra Motor, PT Sokonindo Automobile (DFSK), PT SGMW Motors Indonesia (Wuling), PT Blue Bird Tbk, PT Sinar Armada Globalindo, serta PT Mobilindo Armada Cemerlang (Zhongtong).

“Kampanye ini didukung oleh Kemenhub melalui DJPD dengan tujuan memperkenalkan kendaraan listrik pada masyarakat yang dilintasi selama touring berlangsung. Peserta touring nantinya dapat menceritakan pengalaman perjalanannya menggunakan kendaraan yang dibawa mereka,” ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Menhub juga mengapresiasi kepada sejumlah produsen otomotif, komunitas, pemerintah daerah, serta pihak terkait lainnya yang mendukung kegiatan touring tersebut. Touring tersebut berlangsung selama 5 hari dengan rute Jakarta – Cirebon – Semarang – Surakarta – Surabaya – Jember – Bali sepanjang 1.250 km.

Peserta touring singgah di beberapa kota untuk beristirahat dan mengisi daya baterai. Tak hanya itu, mereka juga melakukan sosialisasi keselamatan berkendara di antaranya di kota Surakarta dan Jember.

Peserta touring tiba di Bali pada 11 November 2022. Selanjutnya, mereka ikut hadir dalam pameran kendaraan listrik di Nusa Dua. Pameran ini merupakan wujud komitmen dukungan Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon di sektor transportasi dan transisi energi berkelanjutan ramah lingkungan.

Presidensi G20 kali ini menjadi momentum bagi Indonesia mempertegas komitmennya sekaligus mengajak warga dunia dalam transisi energi bersih berkelanjutan. Ini sesuai dengan salah satu isu besar yang diusung yakni pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pengendalian perubahan iklim.

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut penggunaan kendaraan listrik memberikan keuntungan jangka panjang baik dari ekonomi maupun lingkungan. Ditambah lagi, kendaraan listrik keluaran terbaru memiliki desain futuristik dan elegan.

“Saat ini sudah banyak kendaraan listrik yang bentuknya keren, energi bersih ramah lingkungan, dan lebih irit dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM). Secara keseharian, bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan uang Rp100 ribu sehari, ini Rp25 ribu saja sudah cukup,” kata Menhub.

Dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik, pemerintah secara bertahap memperbanyak fasilitas pengisian daya listrik. Selain itu, pemerintah masih membahas pemberian insentif berupa keringan pajak, bebas aturan ganjil genap, potongan harga terhadap daya listrik rumahan dan bebas biaya parkir untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

Pada perhelatan besar G20 ini, Kemenhub juga mengadakan side event G20 guna mendukung transisi energi di Indonesia yaitu Pameran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (PKBLBB) 2022 dalam rangka upaya menurunkan emisi karbon di Indonesia.

Melalui side event ini, Kemenhub ingin mengkampanyekan dan menyosialisasikan kendaraan listrik di kalangan masyarakat umum. PKLBB 2022 ini menjadi sarana dan peluang kerja sama antara pemerintah, akademisi, masyarakat, serta pihak swasta untuk saling berkolaborasi dalam mewujudkan transisi energi.

“Tren perkembangan kendaraan listrik di Indonesia setiap tahunnya meningkat. Saya mengapresiasi banyak produk-produk lokal yang sudah memproduksi kendaraan listrik. Charging dari produk lokal juga sudah banyak, karena itu kita mendorong terus termasuk konversi motor. Bahkan saat ini sedang dirumuskan juga insentif kendaraan listrik, sehingga harganya akan turun dan ekosistem kendaraan listrik segera terbangun,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugianto. (*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp