Arsitektur
Stasiun yang dioperasikan oleh National Railway Company of Belgium ini diresmikan pada Mei 1842. Seiring dengan perkembangan kereta api yang mulai bergeliat di masa itu, Liège-Guillemins Railway Station berkembang menjadi salah satu stasiun yang melayani rute internasional (menghubungkan Liège menuju Aachen dan Cologne, Jerman). Hanya berselang satu tahun sejak diresmikan, Liège-Guillemins Railway Station bertransformasi menjadi salah satu stasiun paling penting di Eropa –yang menghubungkan Belgia, dengan Jerman, Prancis, dan Inggris.
Pengembangan dan modernisasi dari stasiun ini terjadi pada tahun 1882 guna meningkatkan pengalaman penumpang. Gaya bangunan awal Beaux-Arts yang sempat menghiasi bangunan ini sudah tidak dapat lagi dilihat karena pada tahun 1958, pihak pengelola menggantinya dengan arsitektur international style modern. Kemudian dipertahankan hingga Juni 2009.
Arsitek Spanyol Santiago Calatrava mendesain inkarnasi terbaru stasiun kereta ini dengan menggunakan baja, kaca, dan beton putih. Versinya, selesai di 2009, dengan mengganti gedung International Style yang kokoh 1958.
Stasiun ini sengaja tidak memiliki fasad tunggal untuk menyatukan dua lingkungan yang sebelumnya dipisahkan oleh rel kereta api. Sang arsitek sangat suka memanfaatkan elastisitas beton. Tiang-tiang stasiunnya pun ia buat berbentuk arus organik, menyimbolkan gelombang ribuan penumpang yang mengalir di bawahnya setiap hari.
Struktur Desain
Setelah selesai direnovasi, stasiun ini dibuka kembali pada tanggal 18 September 2009. Hingga saat ini, Liège-Guillemins Railway Station memiliki 10 jalur dan lima peron. Tiga diantara lima peron tersebut memiliki panjang 450 m dan sisanya memiliki panjang 350 m. Modernisasi yang telah terjadi pada stasiun ini memungkinkan Liège-Guillemins Railway Station melayani pengoperasian kereta cepat.
Adapun struktur utama dari bangunan ini terdiri dari besi, kaca, dan beton putih, wajar saja apabila perpaduan seni dan ilmu arsitektur ini semakin menambah nilai keindahan dari Liège-Guillemins Railway Station. Konsep dari pembangunan stasiun yang terbuat dari kaca, memiliki tujuan untuk keterbukaan dan transparansi. Karenanya cahaya luar bisa masuk ke dalamnya. Keberadaan stasiun ini sendiri terlihat kontras dengan arsitektur bangunan di sekitarnya yang menggunakan konsep abad pertengahan.
Terdapat lengkungan di bagian atap stasiun dan pondasi bangunan yang tampak dinamis. Salah satu sudut atap stasiun berbentuk mengerucut. Kondisi bagian dalam stasiun juga didominasi oleh lengkungan-lengkungan dari bagian pondasinya. Namun, di bawahnya masih terdapat jalan untuk melintas.
Menariknya, selain disuguhkan desain arsitektural yang sangat indah sekaligus unik, setiap penumpang yang berjalan menuju peron kereta akan disuguhkan pemandangan jalan kota Liège, dengan deretan bangunan komersial. Perpaduan yang cukup kontras, yaitu menggabungkan antara old-fashioned architectural design dan modern architectural design tentunya dapat memanjakan mata. Sebuah perbedaan yang menyejukkan dan membuat mata Anda tak jemu menikmatinya.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat