Penataan Perlintasan di Kota Padang Keselamatan Menjadi Fokus Utama

Kecelakaan lalu lintas masih sering mewarnai peristiwa transportasi di Indonesia, khususnya di daerah yang banyak memiliki perlintasan dengan jalur kereta api (KA) sebidang. Adapun kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang KA tidak jarang disebabkan oleh rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di perlintasan sebidang KA.

Kecelakaan di perlintasan sebidang menjadi perhatian penting Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang. BTP Kelas II Padang mencatat kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang KA di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada tahun 2023 kembali meningkat.

BTP Kelas II Padang mencatat, pada tahun 2022 telah terjadi 14 kali temperan kendaraan lain dengan KA, sedangkan pada tahun 2023 meningkat menjadi 30 temperan. Penyebab dari tingginya angka kecelakaan ini salah satunya karena banyaknya perlintasan sebidang yang tidak terdaftar atau liar.

Kepala BTP Kelas II Padang Hendrialdi mengatakan, secara berkala BTP Kelas II Padang telah melakukan sosialisasi dengan pemasangan spanduk di beberapa titik rawan kecelakaan, juga dilakukan sosialisasi melalui media masa baik elektronik maupun cetak. Hal ini dilakukan untuk menekan tingginya angka kecelakaan di wilayahnya.

“Kerja sama dengan stakeholder terkait juga dilakukan untuk lebih memperluas cakupan sosialisasi. Tidak jarang juga BTP Kelas II Padang melakukan sosialisasi di perlintasan sebidang yang bervolume lalu lintas tinggi,” kata Hendrialdi.

Sebagai antisipasi kecelakaan yang melibatkan masyarakat dan KA, Direktorat Keselamatan DJKA bersama BTP Kelas II Padang tak henti-hentinya menyosialisasikan budaya “Berteman” yang merupakan akronim dari Berhenti, Tengok Kanan Kiri, Aman, Jalan. Tagline yang harus diingat oleh pengendara saat melewati perlintasan sebidang. Melalui tagline ini harapannya masyarakat yang melintas di perlintasan kereta api bisa selalu waspada sehingga angka kecelakaan bisa ditekan secara signifikan.

“20 perlintasan tertangani dengan pembangunan Pos PJL dan 7 pintu perlintasan, lalu 30 perlintasan tertangani dengan pembangunan Early Warning System (EWS), serta peningkatan prasarana lainnya. Di tahun ini BTP Kelas II Padang akan segera melakukan peningkatan lima unit jembatan KA pada lintas Lubuk Alung-Kayutanam,” ungkapnya.

Evaluasi PJL

Sebagai Langkah antisipasi lainnya, BTP Kelas II Padang telah melakukan evaluasi dan pembinaan pada 81 Penjaga Jalan Lintasan (PJL) KA yang berada di bawah tanggung jawab BTP Kelas II Padang. Dengan dilakukannya evaluasi kinerja dan juga pembimbingan lebih dalam lagi, diharapkan PJL semakin bertanggung jawab dengan tugasnya.

Untuk diketahui, sebelum bertugas PJL di bawah tanggung jawab BTP Kelas II Padang ini sudah melaksanakan diklat pemberdayaan masyarakat, yang diselenggarakan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun sebagai instansi yang kredibel. Melalui kegiatan ini juga bertujuan untuk memperpanjang masa berlaku smartcard yang dilengkapi dengan chip dan berisi data diri petugas sehingga dapat memenuhi syarat petugas yang berkompetensi dalam menjalankan tugasnya sebagai PJL.

PJL juga sudah melaksanakan pelatihan mandiri dan diuji langsung tim Balai Pengujian DJKA. Kemudian, monitoring dan evaluasi secara berkala juga telah dilakukan untuk memastikan pengoperasian PJL berjalan dengan baik. Hal ini perlu dilakukan mengingat PJL adalah garda terdepan keselamatan di perlintasan sebidang KA.

Dengan telah diberikannya berbagai pelatihan baik materi maupun praktik ini, sudah seharusnya PJL dapat menjalankan tugasnya dengan baik dengan melihat standar operasional prosedur yang telah diberikan.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp