LRT Jabodebek, Pilihan Moda Transportasi Baru Perkotaan

Operasional LRT Jabodebek diharapkan mampu mengurangi kemacetan di kota Jakarta maupun jalur-jalur arteri daerah penyangga.

Transportasi publik merupakan salah satu pilar penting di wilayah perkotaan. Keberadaan layanan transportasi publik yang menghubungkan antarwilayah penyangga sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi mobilitas masyarakat.

Layanan transportasi publik dapat menjadi solusi permasalahan kronis perkotaan yakni kemacetan. Dengan adanya transportasi publik yang terintegrasi serta memberikan kemudahan dan kenyamanan, perihal memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum bukan hal yang sulit diwujudkan.

Sebagai kota metropolitan, Jakarta serta wilayah penyangganya seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi kerap jadi sorotan dalam urusan mengatasi kemacetan. Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menunjukkan indeks kemacetan di Jakarta pada 2022 naik mencapai 48% dibanding tahun 2021. Sebagai informasi, indeks kemacetan diatas angka 40% masuk dalam kategori tidak nyaman berkendara.

Untuk menekan angka kemacetan, pemerintah daerah di aglomerasi Jabodetabek bersama pemangku kebijakan transportasi dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui subdirektorat sudah berusaha menghadirkan layanan transportasi umum, mulai dari TransJakarta, bus BRT, kereta rel listrik (KRL) Commuter, dan Mass Rapid Transportation (MRT).

Tidak lama lagi, moda transportasi umum berbasis rel terbaru yakni Light Rapid Transportation (LRT) akan hadir melengkapi konektivitas wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Moda terbaru ini akan menjangkau wilayah yang tidak dilewati jalur KRL maupun MRT.

Saat beroperasi resmi nanti, LRT Jabodebek akan melayani penumpang dengan 560 perjalanan per hari. Adapun rute perjalanan LRT dibagi dalam dua rute yakni Jakarta-Cibubur dan Jakarta-Bekasi. (Infografis 1)

Jumlah rangkaian yang akan dioperasikan sebanyak 29 rangkaian dari total 31 rangkaian, yaitu 27 rangkaian untuk perjalanan dan 2 rangkaian untuk cadangan. Waktu operasional LRT Jabodebek mulai pukul 05.30 sampai 23.30 WIB setiap harinya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis operasional LRT Jabodebek mampu mengurangi kemacetan di kota Jakarta maupun jalur-jalur arteri daerah penyangga. Pasalnya, jika diakumulasikan dua moda transportasi rel (LRT dan MRT) dapat mengangkut 1,7 juta orang per hari.

“Rencana besarnya pembangunan LRT ini memang untuk mengatasi kemacetan di Tol Jakarta Cikampek dan Tol Jagorawi,“ ujar Menhub Budi.

Setelah pembangunan sarana dan prasarana rampung pada awal 2023, LRT masih perlu menjalani serangkaian uji coba untuk memastikan aspek keselamatan moda telah terpenuhi serta sistem komputerisasi otomatisasi berfungsi normal sebelum akhirnya dibuka untuk umum.

Uji Coba LRT Jabodebek

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara intensif melakukan serangkaian pengujian LRT Jabodebek, baik dari sisi kesiapan sarana, prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).

Pengujian yang dilakukan terkait SDM mencakup train attendant, penyelia, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana. Kemudian, pengujian prasarana meliputi stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain, serta pengujian sarana yaitu rangkaian kereta api.

Kemenhub menjadwalkan tahap uji coba LRT yakni pada 12-13 Juli 2023. Pada uji coba tahap pertama, perwakilan dari sejumlah kementerian/ lembaga, jurnalis, dan komunitas transportasi berkesempatan menjajal moda transportasi rel baru ini.

“Semoga nanti saat melibatkan masyarakat umum, sistem operasinya sudah semakin matang dan pelayanannya semakin meningkat,” lanjut Menhub saat menghadiri ujicoba operasional terbatas LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti, Cibubur.

Bersamaan dengan uji coba pertama, dilakukan juga penyempurnaan sistem pada perangkat lunak berupa instalasi software dari Siemens ke sistem LRT. Siemens merupakan pihak yang memberikan rekomendasi safety assessment untuk LRT Jabodebek sehingga moda transportasi ini dapat memulai rangkaian uji coba operasional terbatas.

“Pada umumnya uji coba berjalan lancar. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan untuk perbaikan termasuk penyempurnaan pada sistem software,” ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal.

Beroperasinya LRT Jabodebek diharapkan berkontribusi langsung terhadap berkurangnya penumpukan kendaraan pribadi di jalanan yang menyebabkan kemacetan parah. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas moda transportasi yang modern, cepat, aman, nyaman, serta murah ini untuk bermobilitas di Jakarta dan kawasan sekitarnya.

“Kehadiran layanan LRT Jabodebek sudah sangat dinanti-nantikan masyarakat di Jakarta maupun di kota penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan sekitarnya. LRT Jabodebek mampu mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke kota penyangga maupun sebaliknya,” pungkas Menhub. (*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp