Salah satu fokus kerja pemerintah, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju, yaitu melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan konektivitas yang menyambungkan daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata. Terutama di lima destinasi pariwisata super prioritas yang tengah dikembangkan pemerintah.
Menanggapinya, Kemenhub siap mendukung kemudahan aksesibilitas pada kawasan destinasi wisata super prioritas 5 “Bali Baru” dengan mewujudkan konektivitas dengan memadukan dan membangun fasilitas pendukungnya yaitu infrastruktur sarana dan prasarana transportasi. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kemenhub diberi tugas menyelesaikan “5 Bali baru” yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang. Pembangunan ini dilakukan agar kemudahan aksesbilitas dan konektivitas dapat dilakukan di titik-titik wisata terebut.
Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah dapat rampung tepat waktu. Menurut Budi, saat ini pemerintah telah membangun Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sebagai pintu gerbang baru menuju Yogyakarta.
Untuk menunjang keberadaan YIA, Pemerintah, dalam hal ini Kemenhub, akan segera menyelesaikan infrastruktur lain untuk menunjang aksesibilitas transportasi ke tempat-tempat wisata. Infrastruktur tersebut salah satunya adalah transportasi kereta api. Menhub menjelaskan bahwa konektivitas kereta api dari YIA menuju Yogyakarta sedang dalam proses pembangunan.
Membangun Jaringan Kereta Api Yang Sinergis
Sementara itu dalam mendukung destinasi super prioritas, konektivitas kereta api dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur juga sudah dirancang Kemenhub. Selain itu Kemenhub juga fokus mengembangkan aksesibilitas transportasi kereta api, baik kereta api antar kota mengitari kawasan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), dan kota-kota sekitarnya, maupun kereta api menuju bandara. Dengan begitu diharapkan akan semakin memudahkan aksesibilitas wisatawan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menyebutkan pihaknya akan membuka jalur baru kereta api ke kawasan wisata Candi Borobudur untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata.
Saat ini infrastruktur sedang dalam persiapan, termasuk rel kereta antara Borobudur dan Yogyakarta. Didiek menyebutkan, dari Stasiun Tugu ke Magelang ada jalur lama yang tidak aktif yang saat ini sedang dilakukan pengkajian apakah bisa digunakan sebagai track aktif.
Menurutnya jalur kereta ke Borobudur ini terbilang penting, mengingat kunjungan wisatawan ke destinasi tersebut sangat besar. Oleh karenanya dengan adanya jalur ini tentunya dapat membantu upaya pengembangan dan peningkatan pariwisata, khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Selain itu jalur ini juga dapat membantu akses masyarakat, yang ingin berpergian ke tempat wisata. Meski begitu pengaktifan kembali jalur ini, menurut Didiek, tentunya butuh kerja sama dengan semua pihak baik dari pemerintah daerah, pusat, dan regulator untuk mewujudkan hal ini.
Sementara itu Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan terdapat beberapa hal terkait dengan nilai manfaat dari pembangunan jalur tersebut seperti menyediakan alternatif transportasi dari/menuju kawasan pariwisata nasional dengan angkutan masal, dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan kerusakan jalan raya melalui peralihan menggunakan moda KA.
Menurutnya dengan dibangunnya jalur tersebut tentunya bisa meningkatkan pelayanan transportasi melalui integrasi antar moda serta mengurangi jarak tempuh. Tidak itu saja, dengan dibangunnya jalur kereta tersebut tentu akan mengurangi polusi udara dan menghemat energi.
Sambutan Positif
Rencana Kemenhub untuk membangun jalur kereta api Yogyakarta-Borobudur juga disambut positif oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta. Bahkan, pembangunan rel kereta api tersebut dalam jangka panjang direncanakan mencapai Parangtritis. Menurut Pemda Yogyakarta jalur rel kereta api Borobudur-Jogja-Parangtritis memang masuk dalam RTRW (rencana tata ruang dan wilayah) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No.8/2017 terkait rencana induk perkeretaapian 2017-2036, ada tiga jalur kereta dari Borobudur yang akan menjadi prioritas pengembangan ketika masuk wilayah DIY. Ketiga jalur tersebut meliputi, jalur Bandara Kulonprogo (Yogyakarta International Airport) – Brambanan, Jalur Bandara Kulonprogo (Yogyakarta International Airport) – Parangtritis dan Jalur Borobudur-Samas.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat