Geliat Pembangunan Transportasi di Sumatra Bagian Utara

Transportasi umum yang dikembangkan di Sumatra Utara adalah angkutan jalan perintis dan angkutan umum perkotaan.

Pembangunan infrastruktur transportasi di Sumatra Utara tidak hanya jaringan jalan tol. Namun transportasi umum dan infrastruktur jalan rel juga ikut dibangun. Sejumlah infrastruktur jaringan jalan rel yang terbangun, seperti reaktivasi jalur KA Lintas Binjai Besitang, Jalan KA Lintas Rantau Prapat – Kota Pinang, Jalan KA Lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung (terhubungan dengan KEK Sei Mangkei), Jalur KA Layang Medan – Araskabu – Kualanamu dan Jalur KA Besitang – Langsa (masuk Provinsi Aceh).

Transportasi Umum

Transportasi umum yang dikembangkan di Sumatra Utara adalah angkutan jalan perintis dan angkutan umum perkotaan. Ada 7 trayek angkutan Bus Perintis dengan layanan sepanjang 286 km dengan kondisi jalan rusak sepanjang 74 km (25,87 persen). Adapun 7 trayek bus perintis tersebut adalah Pematang Raya – Nagari Dolok (26 km), Pematang Raya – Bah Bolon (32 km), Pematang Raya – Raya Bosi (23 km), Besitang – Tani Raya (30 km), Pangkalan Brandan – Pantai Buaya (30 km), Siosar – Kabanjahe (25 km) dan Gunung Sitoli – Teluk Dalam (120 km).

Di sisi lain, mulai tahun 2020 diselenggarakan layanan angkutan umum perkotaan dengan skema pembelian layanan (buy the service) di Kota Medan. Transportasi umum perkotaan itu dinamakan Trans Metro Deli beroperasi di 5 koridor dari rencana 8 koridor. Operasional menggunakan 50 bus medium dan 11 bus besar yang kesemuanya low entry. Penumpang dapat naik turun di 345 titik lokasi halte bus. Adapun rute layanan adalah Belawan – Lapangan Merdeka, Medan Tuntungan – Lapangan Merdeka, Pinang Baris – Lapangan Merdeka, Tembung – Lapangan Merdeka, dan Terminal Amplas – Lapangan Merdeka. Kelima koridor itu berkumpul di Lapangan Merdeka sebagai pusat aktivitas warga yang berada di tengah kota.

Transportasi Jalan Rel

Reaktivasi Jalur KA Lintas Binjai – Besitang sepanjang 78,4 km menghubungkan jalur KA yang berada di Provinsi Sumatra Utara menuju Provinsi Aceh (bagian dari Program Trans Sumatra Railways). Konstruksi jalur ini mulai dibangun tahun 2017 dan selesai tahun 2019 dengan biaya Rp449.403.204.000.

Selain itu untuk meningkatkan pelayanan angkutan penumpang dari Kabupaten Langkat menuju Kota Binjai atau sebaliknya, meningkatkan aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat Kabupaten Langkat dan Kota Binjai dan mengurangi beban jalan raya lintas Binjai – Besitang.

Jalur ini melewati 8 stasiun, yaitu Stasiun Binjai, Stasiun Kuala Bingei, Stasiun Stabat, Stasiun Tanjung Selamat, Stasiun Tanjung Pura, Stasiun Gebang, Stasiun Pangkalan Brandan, dan Stasiun Besitang. Operasionalnya menggunakan skema angkutan KA Perintis, perjalanan sehari 4 KA.

Jalan KA Lintas Rantau Prapat – Kota Pinang dibangun selama tiga tahun (2017- 2020). Jalur kereta ini menghubungkan jalur KA dari Provinsi Sumatra Utara menuju Provinsi Riau (bagian dari Program Trans Sumatra Railways). Dibangun untuk meningkatkan pelayanan angkutan penumpang dari Kabupaten Labuhan Batu Selatan menuju kota Medan atau sebaliknya, meningkatkan aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat Kabupaten Labuhan Batu Selatan khususnya dan masyarakat Sumatra Utara pada umumnya dan mengurangi beban jalan raya lintas Timur Sumatra.

Jalur ini dibangun sepanjang 33 km yang melewati Stasiun Rantau Prapat Baru, Stasiun Urung Kompas, Stasiun Aek Nabara dan Stasiun Pondok S5. Biaya pembangunan sebesar Rp1,77 trilun. Potensi angkutan logistik yang akan diangkut adalah angkutan CPO 42.000 ton per tahun, angkutan minyak goreng 3.000 teus per tahun dan angkutan batubara 24.000 ton per tahun.

Jalur KA Lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung dibangun selama dua tahun (2017-2019) dengan biaya 577 miliar. Jalur ini menghubungkan Jalur KA dari Kawasan Industri Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Harapannya dapat memudahkan aksesibilitas dan mobilisasi angkutan barang dari Kawasan Industri Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung atau sebaliknya.

Jalur sepanjang 41,76 km melewati 7 stasiun, yaitu Stasiun Sei Mangkei, Stasiun Perlanaan, Stasiun Bahlias, Stasiun Bandar Tinggi, Stasiun Tanjung Gading, Stasiun Kuala Tanjung, Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung. Potensi angkutan diperkirakan angkutan CPO 600.000 ton per tahun dan ada dry port untuk kegiatan ekspor – impor 5.300 teus per tahun.

Jalur KA Layang Medan – Araskabu – Kualanamu dibangun rel ganda (double track) dengan anggaran tahun jamak (multiyear) sebesar Rp 2,86 triliun selama 4 tahun (2015 – 2019). Total panjang jalur ini adalah 32,8 km terbagi jalur layang (elevated) sepanjang 10,8 km dan di permukaan tanah (at grade) sepanjang 22 km.

Tujuan dibangunnya jalur ini adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Medan dan mempercepat waktu tempuh menuju Bandara Internasional Kualanamu. Di samping itu manfaatnya untuk meningkatkan pilihan sarana transportasi untuk konektivitas antara Kota Medan – Bandara Internasional Kualanamu, meningkatkan aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat Kota Medan menuju Bandara Internasional Kualanamu dan mengurangi perlintasan sebidang di Kota Medan.

Jalur KA Besitang – Langsa dibangun sepanjang 35 km mulai tahun 2017 hingga 2021. Jalur ini melewati 3 stasiun, yaitu Stasiun Sei Sirah, Stasiun Halaban, dan Stasiun Sungai Liput.

Potensi yang akan diangkut untuk angkutan penumpang sebanyak 255.000 orang per tahun dan angkutan CPO 65.000 ton per tahun. Tujuannya dibangun jalur ini adalah untuk menghubungkan jalur KA dari Provinsi Sumatra Utara menuju Provinsi Aceh (bagian dari Program Trans Sumatra Railways) dan dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang dari Kabupaten Langkat menuju Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh atau sebaliknya.

Manfaat dari adanya jalur ini untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilisasi masyarakat Kabupaten Langkat (Provinsi Sumatra Utara) dan Kabupaten Aceh Tamiang (Provinsi Aceh) khususnya dan masyarakat Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Aceh pada umumnya dan mengurangi beban jalan raya lintas utara Sumatra dengan Aceh.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp