Jaminan Keselamatan dan aksesibilitas LRT Jabodetabek

Kesuksesan pengoperasian ditentukan tersedianya angkutan penghubung (feeder) dari sejumlah kawasan perumahan dan pemukiman yang terhubung dengan stasiun. Selain keterhubungan, jaminan keselamatan juga mutlak ada bagi pengguna yang berasal dari 310 kawasan permukiman dan komersial di sekitar stasiun LRT Jabodetabek.

Mengutip Studi Standarisasi Fasilitas Integrasi dalam Proses/Kegiatan Perpindahan Moda pada Simpul Transportasi (2022), aspek keselamatan dalam integrasi moda, meliputi keselamatan lalu lintas dan keselamatan umum.

Keselamatan lalu lintas, berupa jalur pejalan kaki, penataan jalur pejalan kaki yang lebar, nyaman, dan inklusif dengan lebar minimal 1,5 meter. Jalur penyeberangan, berupa zebra cross (pelican crossing), jembatan penyeberangan orang (JPO), atau underpass. Pagar pengaman, pada jalur pejalan kaki bersebelahan dengan jalur kendaraan dengan tinggi minimum 0,9 meter. Perkerasan jalur pejalan kaki, perkerasan dengan ubin/beton/aspal/ paving block yang tidak licin. Rambu keselamatan, pada jalur penyeberangan kedua sisi jalan (dengan alat pemberi isyarat dan control rambu pada pelican crossing). Marka jalan, berupa jalur penyeberangan (zebra cross).

Sementara keselamatan umum, berupa proteksi kebakaran, penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) yang terpisah dari bangunan utama. Lampu penerangan, sepanjang rute perpindahan moda. Pos pemeriksaan, disediakan di titik tertentu dan tersedia petugas Kesehatan dan alat kesehatan.

LRT Jabodetabak tahap pertama sepanjang 44,43 km akan segera beroperasi. Tanggal 12 Juli 2023 dibuka untuk umum terbatas sebagai uji coba operasional terbatas dengan membayar Rp1,00. Rencana, tepat di hari Kemerdekaan RI ke 78 pada 17 Agustus 2023 akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Kawasan Stasiun LRT Jabodebek memiliki potensi implementasi integrasi antar moda dan telah teridentifikasi moda lanjutan dalam mendukung LRT Jabodebek. Fasilitas integrasinya pada kawasan itu harus terdefinisi dengan baik, yakni prinsip mendekatkan manusia dengan angkutan umum.

Sejumlah integrasi fisik yang telah disetujui BPJT, antara lain fasilitas integrasi pada stasiun integrasi LRT – HSR di Halim (PT KCIC), skybridge/JPO Revo – Stasiun Bekasi Barat LRT Jabodebek (PT Kilap Propertindo), akses skybridge/JPO dari Gedung MTH 27 Offce Suite PT Adhi Commuter Properti ke Stasiun Ciliwung LRT Jabodebek, akses skybridge/JPO dari Gedung Apartemen/Parkir PR Kresna Inti Utama ke Stasiun Bekasi Barat LRT Jabodebek, fasilitas integrasi skybridge/JPO dari Stasiun Cikunir 1 LRT Jabodebek (PT Urban Suite), fasilitas integrasi JPM dari Stasiun Dukuh Atas LRT Jabodebek – Stasiun Sudirman KCI, fasilitas pendukung integrasi moda antarmoda Stasiun Cikunir 1 LRT Jabodebek (Walikota Bekasi), TOD Jatimulya LRT Jabodebek, TOD TMII, dan TOD Bekasi Barat.

Angkutan penghubung

Sebagai sebuah angkutan publik massal, pelayanan LRT Jabodebek tidak bisa bersifat tunggal, tapi harus terintegrasi, dari hulu hingga hilir, pra perjalanan (first mile), selama perjalanan, dan paska perjalanan (last mile).

Mendasari Studi Potensi Jaringan Angkutan Umum dan Integrasi Moda Kawasan di Sekitar Koridor LRT Jabodebek (2020) yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia, potensi kawasan permukiman dan komersial sekitar Stasiun LRT Jabodebek dengan radius kurang dari 5 km ada 310 kawasan permukiman dan komersial.

Sebagai contoh, di lintas Cawang – Harjamukti (14,89 km) terdiri 4 stasiun. Stasiun Harjamukti 38 pemukiman dan komersial, Stasiun Ciracas 20 kawasan permukiman dan industri, Stasiun Kampung Rambutan 18 kawasan permukiman dan komeresial, Stasiun TMII 11 kawasan permukiman dan komersial.

Kesiapan pemda di Bodetabek diperlukan untuk menyediakan sejumlah rute menuju stasiun terdekat. Sementara sejumlah stasiun yang berada di wilayah Kota Jakarta sudah terhubungan dengan jaringan transportasi umum yang sudah beroperasi telebih dahulu.

Idealnya semua kawasan perumahan yang berada dalam Kawasan Bodetabek memiliki jaringan layanan angkutan umum menuju stasiun LRT Jabodebek terdekat. Supaya dapat meringankan biaya transportasi, maka diperlukan tarif terintegrasi moda transportasi.

Jika dirasakan pemda Bodebek tidak bisa menyiapkan angkutan penghubung yang layak, maka Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bisa meminta bantuan PT Transjakarta atau PO Bus swasta untuk mengoperasikan bus dari sejumlah kawasan perumahan di Bodebek menuju stasiun LRT Jabodebek terdekat.(*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp