Pengembangan Jalur KA di Kawasan IKN

Lokasi inti Ibu Kota Negara (IKN) direncanakan akan menempati sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat ini, penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara berjumlah 178.681 jiwa dan di Kabupaten Kukar berjumlah 733.626 jiwa. Sedangkan total penduduk Kalimantan Timur saat ini berjumlah 3.808.235 jiwa.

Dengan luas wilayah 56.189,75 hektar serta populasi Kawasan IKN yang diprediksi mencapai 1,7 – 1,9 juta jiwa pada tahun 2045 (Badan Otoritas IKN, 2022), jaringan pelayanan angkutan jalan dipertimbangkan lebih sesuai untuk dikembangkan. Kesesuaian yang dimaksud merujuk pada peran/karakteristik operasi moda angkutan jalan dan potensi kebutuhan (demand) yang dilayani.

Adapun operasi angkutan barang dengan kereta api (KA) yang melintas di Kawasan IKN dapat diintegrasikan dengan moda angkutan jalan dengan pertimbangan bahwa volume angkutan barang di Kawasan IKN masih memadai.

Trase

Trase jalur KA Perkotaan IKN akan melayani dari Pelabuhan Semayang – Karang Joang – Samboja – Sepaku – Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) – Pulau Balang dan kembali lagi ke Karang Joang – Pelabuhan Semayang. Jalur KA Perkotaan tersebut akan terbagi menjadi 3 segmen, yaitu segmen 1 rute Pelabuhan Semayang – Karang Joang, segmen 2 rute Karang Joang – Samboja – Sepaku – KIPP, dan segmen 3 rute Karang Joang – Pulau Balang – KIPP.

Panjang total 161,88 km yang terdiri Pelabuhan Semayang – TOD Karang Joang dengan jarak 27,9 km, TOD Karang Joang – KIPP (71,23 km) dan KIPP TOD – Karang Joang (62,75 km).

Menurut Studi Kelayakan Rencana Penyelenggaraan Kereta Api Perkotaan di Ibu Kota Negara (IKN) Baru (2022) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, depo KA Perkotaan juga ditempatkan di Karang Joang. Pada tahap awal, pola operasi KA terdiri dari 3 rute pelayanan, yakni rute Semayang- Karang Joang, rute Karang Joang- Samboja-KIPP Integrasi, dan rute KIPP Integrasi -Karangjoang.

Sementara itu, kebutuhan sarana KA (train set) untuk operasi/ pelayanan pada masing-masing rute disesuaikan dengan kebutuhan. Headway KA pada jam sibuk pagi (06:00-08:00) dan sore (16:00-18:00) adalah 10 menit dan 60-90 menit di luar jam sibuk.

Untuk operasi KA, rute 1 direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2035. Sampai dengan tahun 2049, rute ini menggunakan 1 trainset yang terdiri dari 3 kereta kemudian akan ditambah menjadi 2 trainset. Rute 2 mulai beroperasi pada tahun 2040. Seperti pola rute 1, rute 2 menggunakan 1 trainset yang terdiri dari 3 kereta hingga 2059, dan setelahnya menggunakan 2 trainset.

Merujuk pada proses analisis transportasi makro dan perilaku perjalanan pada rencana KA Perkotaan IKN tahap awal (rute 1), analisis pertumbuhan permintaan perjalanan pada rute 1 menunjukan bahwa di tahun pertama operasi pada 2035, KA perkotaan IKN diperkirakan akan melayani 1.693 orang per hari.

Angka tersebut diprediksi akan mengalami pertumbuhan mencapai 8.757 orang per hari pada 2040 yang dilayani oleh 2 rute KA. Tahun 2050, dengan 3 rute pelayanan KA, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 32.641 orang per hari. Secara keseluruhan, pada tahun 2073, angkutan KA perkotaan IKN diperhitungkan akan melayani hingga 70.046 orang per hari.

Depo dan Balai Yasa

Depo dan Balai Yasa merupakan suatu prasarana untuk tempat perbaikan sarana baik berupa perawatan rutin, perawatan sedang maupun perawatan berat. Depo kereta api adalah tempat untuk menyimpan dan melakukan perawatan rutin kereta api serta merupakan tempat untuk melakukan perbaikan ringan.

Perawatan yang dilakukan biasanya mencakup pemeriksaan harian, periodik lainnya. Dalam perawatan harian termasuk juga pencucian kereta api. Pelaksanaan perawatan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan angka kecelakaan yang menyangkut kereta api.

Lokasi Depo dan Balai Yasa direncanakan berlokasi di Stasiun Karang Joang yang merupakan stasiun kereta api yang akan menjadi besar (dengan beroperasinya lintas pelayanan KA Perkotaan Balikpapan – Wilayah IKN dan KA Trans Kalimantan). Kebutuhan lahan untuk bangunan Depo dan wilayah emplasemen Depo adalah 10.000 meter persegi.

Emplasemen di Stasiun Karang Joang sebagai lokasi Depo dan Balai Yasa. Depo yang direncanakan di daerah Karang Joang direncanakan berdasarkan PM No. 18 Tahun 2019 tentang Standar Tempat dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian meliputi jalur perawatan (jalur masuk dan atau jalur keluar, jalur stabling, jalur pelaksanaan perawatan, jalur perpindahan, jalur pemeriksaan), bangunan utama untuk perawatan (jalur pelaksanaan perawatan, jalur pemeriksaan, ruang perawatan

komponen, ruang pengawasan), bangunan untuk peralatan bantu (gudang suku cadang, ruang penyimpanan peralatan perawatan, ruang pembangkit listrik, tempat pengelolaan limbah, tempat penyimpanan dan pengisian pelumas dan bahan bakar), bangunan kantor (penyimpanan dokumen, ruang manajerial), fasilitas umum (tempat ibadah, tempat mandi dan toilet, tempat parkir, tempat makan, area evakuasi).

Sarana kereta yang akan digunakan adalah produksi PT Inka. Tidak perlu impor dari negara lain. Mulai sekarang PT Inka harus diajak diskusi untuk merumuskan jenis kereta yang sesuai kebutuhan. (*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp