Kabupaten Mahakam Ulu yang berdiri sejak 9 tahun lalu merupakan salah satu dari 122 daerah 3 T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Masih minimnya akses transportasi ke wilayah ini menjadi kendala yang serius. Mahakam Ulu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012.
Transportasi utama di Kabupaten Mahakam Ulu masih menggunakan sarana transportasi sungai dengan ketergantungan hingga 75 persen, seperti kapal pedalaman, speedboat, longboat dan perahu ketinting. Jika musim kemarau tidak dapat dilalui, terutama ke wilayah perbatasan, yaitu Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari disebabkan volume airnya dangkal dan sangat membahayakan pelayaran.
Sementara, kondisi jalan darat masih belum memadai, sehingga penyediaan layanan transportasi umum belum dapat diberikan kepada masyarakat. Mengingat masih berupa jalan tanah bebatuan. Pada musim penghujan akan sangat riskan untuk dilalui kendaraan disebabkan jalan licin dan terdapat kubangan air yang dalam. Keterbatasan layanan penerbangan disebabkan Bandara Datah Dawai masih merupakan bandara perintis dengan kapasitas angkut pesawat terbang hanya mampu membawa 9-10 penumpang. Di sisi lain, letaknya juga cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten Mahakam Ulu Ujoh Bilang, perjalanan masih dilanjutkan menggunakan transportasi sungai.
Bandara perintis Datah Dawai terletak di Kampung Long Lunuk Kecamatan Long Pahangai yang berada di daerah hulu Sungai Mahakam. Hanya bisa ditempuh melalui perahu longboat dan speedboat melalui jalur Sungai Mahakam dengan melewati jeramjeram ganas kurang lebih sekitar 4-5 jam dari Ujoh Bilang yang terletak di hilir.
Perjalanan tergantung kondisi alam atau cuaca dan pasang surut air Sungai Mahakam. Jika kondisi air surut perjalanan sungai tentu mengalami kesulitan dan berbahaya begitupun sebaliknya jika kondisi air sungai besar atau banjir para motoris perahu longboat dan speedboat akan menunda untuk melakukan perjalanan sampai kondisi air sungai dianggap aman.
Keterbatasan akses layanan transportasi disebabkan moda transportasi darat dan udara tidak dapat berjalan maksimal. Praktis hanya mengandalkan transportasi sungai dan itupun sangat tergantung pada kondisi alam, seperti musim kemarau, banjir besar.
Mahalnya biaya transportasi, mengingat operasional dan ongkos transportasi untuk moda transportasi sungai, seperti speedboat, longboat, kapal relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan transportasi darat.
Disamping itu, letak Ibu Kota Kabupaten Mahakam Ulu (Ujoh Bilang) dengan Sendawar sebagai ibu kota kabupaten terdekat (Kabupaten Kutai Barat) berjarak 160 km. Kondisinya pun masih berupa perkerasan tanah yang hanya bisa dilalui dengan mobil 4 WD. Jarak Kota Ujoh Bilang ke arah perbatasan Malaysia (Kecamatan Long Apari) sekitar 157 km berupa badan jalan masih sangat terbatas dan belum ada jembatan. Apabila musim hujan akan kesulitan dilewati dan timbul jalan berkubang.
Pentingnya Pengembangan Transportasi
Pengembangan transportasi sangatlah penting untuk menekan ekonomi biaya tinggi. Angkutan sembako masih menggunakan transportasi sungai sehingga harga kebutuhan pokok relatif lebih mahal. Lantaran, biaya angkutan dari Samarinda ke Ujoh Bilang yang cukup jauh, dengan waktu tempuh kurang lebih 36 jam.
Sementara, menggunakan jalan darat antara Ujoh Bilang – Samarinda dengan jarak tempuh dan kondisi jalan yang ada kurang lebih 14 – 15 jam. Andai kondisi jalan sudah mulus permukaan jalan beraspal bisa ditempuh 10 jam. Juga dapat dioperasikan layanan angkutan jalan perintis (Bus Perintis) hingga Samarinda. Membangun bandara baru di dekat Ujoh Bilang yang representatif dapat ditempuh 1 jam dengan pesawat jenis ATR kapasitas 70 penumpang. Lahan untuk membangun bandara baru dekat Kota Ujoh Bilang sudah disiapkan.
Jalan Paralel Perbatasan
Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan sepanjang 1.832,53 km melewati tiga provinsi, yakni Provinsi Kalimantan Barat (811,72 km), Provinsi Kalimantan Timur (406,26 km), dan Provinsi Kalimantan Utara (614,55 km). Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan yang melintas di Kalimantan Timur paling pendek hanya sepanjang 406,26 km (22,17 persen). Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan yang melewati Prov. Kalimantan Timur berada di Kab. Mahakam Ulu.
Terbagi dalam 4 ruas, yaitu Batas Kalimantan Barat – Tiong Ohang sepanjang 69,65 km, Tiong Ohang – Long Pahangai 103,55 km, Long Pahangai – Long Boh 90,69 km dan Tering – Long Bagun 142,37 km. Semua ruas jalan itu sudah tembus hutan, sehingga tidak ada lagi yang masih berupa kawasan hutan.
Menurut data terkini (29 September 2021) dari Ditjen. Bina Marga target hingga akhir tahun 2021, ruas jalan berupa tanah sepanjang 233,49 km (57,47 persen), agregat 62,36 km (15,35 persen), rigid 4,81 km (1,19 persen) dan yang sudah beraspal 105,60 km (25,99 persen).
Jika Jalan Pararel Perbatasan Kalimantan ini selesai dibangun, akan menambah akses ke Kabupaten Mahakam Ulu yang tidak hanya lewat Kabupaten Kutai Barat. Berikutnya tinggal menghubungkan ke Kota Ujoh Bilang sepanjang 157 km.
Aksesibilitas jalan terwujud, keterisolasian Kabupaten Mahakam Ulu menjadi terbuka dan tidak masuk lagi daerah 3T. Komoditas bahan pokok dapat mudah terdistribusi dan bisa lebih murah nantinya. Perekonomian dan kesejahteraan rakyat akan dicapai. Peradaban akan terbangun dan perekonomian masyarakat akan meningkat.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat