Sistem sirkulasi udara di pesawat terbang
Pesawat menjalani fase pengerjaan yang meliputi sterilisasi, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari. Setelah pesawat dilakukan sterilisasi oleh pihak berwenang, KKP dan TNI AU memberikan izin kepada tim Batam Aero Technic (BAT) untuk melakukan penggantian HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter, yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat.
Rasio udara segar dan udara yang berputar di pesawat adalah 50-50. Sebagian udara hasil sirkulasi dibuang ke udara sementara sisanya dipompa keluar melalui filter udara HEPA bersama dengan lebih dari 99% kotoran dan bakteri lainnya. Oleh karena itu, peluang tertular penyakit melalui udara di pesawat lebih kecil daripada di ruang tertutup lainnya berkat kombinasi filter dan sirkulasi udara.
Saat ini, sudah banyak pesawat memiliki sistem filterasi atau penyaringan yang efisien. Penyaringan semacam itu bisa menjebak dan menyirkulasi kembali debu dari kabin untuk menggantinya dengan udara segar. Semakin tinggi jarak tempuh yang dimiliki filter HEPA, semakin efektif dalam mengatasi beban penumpang. Sistem sirkulasi udara HEPA jauh lebih baik daripada yang dipasang di moda transportasi lain dan gedung perkantoran.
Prosedur tersebut sesuai anjuran Airbus, dikarenakan sistem HEPA efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat. Semua HEPA filter yang sudah dilepas, selanjutnya dibungkus menggunakan pembungkus khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar.
Kelembaban Kabin
Kita semua tahu bahwa virus flu berkembang pada tingkat kelembaban yang lebih rendah, di mana mereka lebih mudah hinggap dan bertahan lebih lama. Jadi, udara kering adalah biang keladinya.
Penggunaan material komposit di kabin pesawat baru memungkinkan mereka untuk meningkatkan kelembaban sehingga mengurangi efek dehidrasi tidak sehat dari pesawat yang sudah lama. Kabin pesawat terbang baru dirancang mampu mempertahankan kelembaban sekitar 25%, meningkat dibanding sebelumnya yang sebesar 20%, karena badan material kompositnya, badan pesawat tidak berkarat seperti pada logam di bawah kelembaban tinggi.
Tekanan Udara Ideal
Tekanan udara dalam kabin adalah sesuatu yang tidak dipikirkan banyak penumpang, kecuali ketika telinga kita berdengung saat lepas landas dan mendarat. Padahal di suatu perjalanan udara, hal ini sangat penting. Tanpa tekanan udara, kita tidak akan bisa terbang jauh lebih tinggi dari 10.000 kaki.
Untuk membuat perjalanan udara lebih nyaman, perusahaan seperti Boeing sedang mengembangkan pesawat modern yang cukup besar untuk mempertahankan tekanan kabin rendah di ketinggian tinggi tanpa menyebabkan kerugian struktural. Tekanan kabin pesawat baru menyimulasikan ketinggian hanya 6.000 kaki, 20% di bawah pesawat sejenis. Hal ini luar biasa bermanfaat untuk kenyamanan penumpang.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat