Ikut Cegah Polusi Udara dengan Naik Transportasi Umum

Sejak akhir Agustus lalu, kualitas udara di wilayah Jakarta mencapai level yang membahayakan kesehatan. Penyebabnya beragam, mulai dari polusi kendaraan, asap pabrik, dan asap pembakaran sampah.

Polusi udara dapat berdampak buruk pada kesehatan, sebab kandungan polusi udara yang terdiri dari karbon monoksida, nitrogen dioksida, partikel padat dan cair, timbal, hingga sulfur dioksida.

Semua senyawa tersebut bisa menyebabkan gangguan pernapasan, kanker paru-paru, penyakit jantung, kelahiran prematur, hingga stroke. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi udara?

Maksimalkan kendaraan umum

Terdapat korelasi antara kendaraan umum, transportasi umum, serta polusi udara. Seperti yang dikutip dari Tempo (23/8), kendaraan bermotor menyumbang polusi udara sebanyak lebih dari 50%. Tingginya angka polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pribadi tentunya berdampak pada kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara adalah meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke kendaraan umum. Selain mengurangi emisi gas buang bahan bakar minyak, penggunaan kendaraan juga dapat menekan tingkat kemacetan di jam-jam padat.

Di wilayah Jakarta dan penyangga ibu kota seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi, pemerintah kota maupun kabupaten telah menyediakan beragam pilihan transportasi massal mulai dari angkot, TransJakarta, kereta rel listrik (KRL), Mass Rapid Transit (MRT) dan terbaru LRT Jabodebek.

Ketersediaan transportasi umum sangat membantu masyarakat untuk berpergian antarakota. Sebagai contoh, banyak pekerja berasal dari wilayah penyangga ibu kota yang menggunakan KRL menuju tempat kerja di Jakarta. Selain murah, akses KRL sangat mudah dicapai karena terkoneksi dengan moda transportasi lainnya.

Selain KRL, bus TransJakrta juga dapat menjadi pilihan transportasi massal di ibu kota Jakarta. Bagi mereka yang bertempat tinggal di Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi, tersedia bus-bus pengumpan yang menjadi penghubung dengan armada TransJakarta di DKI Jakarta.

Dalam mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum, pemerintah melalui stakeholder transportasi bukan hanya berupaya menyediakan armada yang memadai. Tetapi juga berusaha menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna layanan.

Saat ini, armada transportasi umum seperti KRL, MRT, TransJakarta, BRT, microtrans sudah dilengkapi dengan teknologi pembayaran cashless yang memungkinkan pengguna melakukan pembayaran secara digital. Selain itu, fasilitas dalam armada yang disediakan sangat memanjakan pengguna, mulai dari pendingin ruangan (AC), tempat duduk yang bersih dan empuk, layar informasi, serta pengemudi profesional.

Yuk, sudah saatnya kita beralih ke transportasi umum sebagai bentuk kontribusi dalam menekan pencemaran udara yang disebabkan emisi kendaraan berbahan bakar minyak.

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp