Bandara Internasional King Fahd dikenal juga sebagai Bandara Internasional Dammam yang beroperasi di Dammam, Arab Saudi. Bandara ini terletak 31 kilometer (19 mil) barat laut dari pusat kota Dammam.
Nama Bandara Internasional King Fahd ini sengaja diambil dari seorang mantan Raja Arab Saudi, yakni Fahd ibn Abdulaziz yang memerintah dari tahun 1982 hingga 2005. Di bawah pemerintahannya, bandara ini dibangun dan diresmikan.
Proses desain pembangunan bandara dimulai pada 1976. Rencana masterplannya dibuat oleh firma arsitektur Yamasaki & Associates serta Boeing, yang rencana tersebut selesai pada 1977. Kemudian untuk konstruksinya dimulai pada 1983, dan infrastruktur dasar bandara selesai pada akhir 1990.
Pada awal 1991, pasukan koalisi pimpinan AS menggunakan bandara ini selama Perang Teluk untuk penyimpanan pesawat militer, termasuk 144 A-10 Thunderbolt II, AH-64 Apache dan CH-47 Chinook dari Divisi Lintas Udara 101. Namun sebelum bandara Internasional King Fahd resmi beroperasi, seluruh pesawat militer AS dipindahkan ke Pangkalan Udara Ahmad al-Jaber di Kuwait.
Pada 28 November 1999, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi meresmikan Bandara Internasional King Fahd dan membukanya untuk lalu lintas komersial. Selanjutnya, semua maskapai mengalihkan operasi penerbangannya dari Bandara Internasional Dhahran yang telah digunakan hingga saat itu ke Bandara Internasional King Fahd.
Sebelum KFIA, bandara utama yang melayani wilayah tersebut adalah Bandara Internasional Dhahran yang jauh lebih sibuk, yang sejak itu telah diubah untuk penggunaan militer dan sekarang ditunjuk sebagai Pangkalan Udara King Abdulaziz.
Sebagai bagian dari Visi Saudi 2030 dan Program Transformasi Nasional, Bandara Internasional King Fahd diubah menjadi perusahaan komersial independen pada Juli 2017 di bawah Perusahaan Bandara Dammam (DACO), sebagai pihak yang mengoperasikan dan memelihara bandara.
Pada 21 Maret 2020, transportasi komersial pernah dihentikan sekali sepanjang sejarah bandara untuk menekan penyebaran COVID-19. Saat itu, Saudi Press Agency (SPA) mengumumkan penangguhan semua perjalanan domestik dan internasional baik di dalam maupun ke dan dari kerajaan. Operasi domestik dimulai kembali pada 31 Mei, sementara penerbangan internasional masih ditangguhkan hingga September 2020.
Bandara Internasional King Fahd melayani seluruh Provinsi Timur Arab Saudi dan merupakan salah satu dari tiga bandara internasional utama di kerajaan. KFIA tercatat sebagai bandara terbesar di dunia oleh Guinness Book of World Records.
Berdasarkan wilayah, bandara ini memiliki luas properti bandara sekitar 776 kilometer persegi (300 mil persegi), dengan bangunan terminal utama terdapat enam lantai yang memiliki luas total hingga mencapai 327.000 m2 (3.520.000 kaki persegi). Sekitar 247.500 m2 dibangun pada tahap pertama, dimana terdapat 11 garbarata untuk melayani 15 gerbang keberangkatan.
Terminal keberangkatan dilengkapi dengan beberapa konter pelanggan, 66 di antaranya dialokasikan untuk Saudia yang sekarang bersama dengan flynas dan SaudiGulf Airlines). Sementara 44 di antaranya untuk maskapai asing, dan sisanya untuk bea cukai dan imigrasi.
Bandara ini memiliki dua landasan pacu sepanjang 4 kilometer, dan terdiri dari tiga bangunan terminal. Antara lain, Terminal Penumpang melayani penumpang umum, Terminal Aramco digunakan oleh karyawan Aramco untuk menaiki penerbangan Saudi Aramco Aviation, dan Terminal Kerajaan disediakan untuk digunakan oleh keluarga kerajaan Saudi.
Bandara Internasional King Fahd diklasifikasikan sebagai Kelas Bandara Kode E oleh ICAO, yang berarti pesawat seperti Boeing 747-400 dan A340-600 dapat dengan mudah ditampung. Setiap tahunnya, lebih dari 10 juta penumpang melalui 37 maskapai penerbangan beroperasi masuk dan keluar dari bandara ini. Rute tersibuk yang dioperasikan antara Dammam dan kota lain adalah penerbangan antara Dammam dan Dubai, dengan penerbangan mingguan mencapai 70 penerbangan.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat