Produsen otomotif dunia tengah berlomba-lomba memproduksi kendaraan berbasis baterai. Ini sejalan dengan komitmen negara-negara di dunia dalam upaya menurunkan emisi karbon dari mesin kendaraan berbahan bakar fosil.
Kendaraan listrik bukanlah produk otomatif baru. Konsep kendaraan ramah lingkungan sudah mulai digagas sejak abad awal abad ke-19. Diawali pada tahun 1832, pria asal Inggris bernama Robert Anderson menciptakan mobil roda tiga yang didukung baterai listrik sebagai sumber energi. Ciptaan Anderson disebut-sebut sebagai kendaraan listrik pertama di dunia.
Kemudian pada tahun 1835, Thomas Davenport dari Amerika Serikat berinovasi menciptakan mobil listrik dengan baterai yang tidak dapat diisi ulang. 30 tahun berselang, Gaston Plante, seorang fisikawan Perancis, menciptakan baterai yang dapat diisi ulang. Keberhasilan Gaston mengembangkan baterai isi ulang menjadi momentum penting inovasi kendaraan listrik.
Di akhir abad 19, William Morrison membuat mobil bertenaga listrik yang mampu menampung sampai enam orang dengan kecepatan 22 km/jam. Kemunculan mobil listrik buatan Morrison menarik minat penyedia layanan taksi di kota New York. Mereka mengoperasikan 60 armada taksi bertenaga listrik.
Memasuki abad 20, riset dan pengembangan baterai listrik untuk kendaraan bermotor terus berlangsung. Salah satunya dilakukan oleh ilmuwan terkemuka, Thomas Alva Edison. Pada tahun 1914, Thomas Edison bekerja sama dengan Henry Ford mengembangkan mobil listrik harga murah. Saat itu, Edison berhasil membuat baterai yang bisa bertahan lama sebagai sumber energi kendaraan.
Ironisnya, kendaraan listrik besutan Ford justru sepi peminat. Sebab, harganya yang mahal. Biaya riset dan pengembangan kendaraan listrik masih terlampau tinggi untuk dimasukkan ke dalam komponen harga jual. Konsumen akhirnya beralih ke kendaraan berbakar minyak yang harganya setengah dari kendaraan listrik.
Pengembangan kendaraan listrik tetap berlangsung selama beberapa dekade setelahnya, namun tetap belum mampu menarik konsumen beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Momentum kebangkitan kendaraan listrik terlihat di awal tahun 2000-an. Pabrikan Tesla meluncurkan mobil mewah Tesla Roadster bertenaga listrik dengan desain stylish serta dilengkapi teknologi pendukung super canggih.
Langkah Tesla mengincar segmen kendaraan ramah lingkungan diikuti sejumlah produsen mobil kenamaan dunia lain seperti Hyundai, Toyota, dan Wuling. Setelahnya, banyak negara di dunia mendukung penggunaan kendaraan bertenaga listrik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Isu pemanasan global yang menjadi concern di sejumlah forum dunia turut mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat