Upaya Menghidupkan Kembali Bandara Kertajati

Semoga dengan fasilitas penunjang yang telah dipersiapkan, Bandara Kertajati semakin siap dalam melayani kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara baik penumpang maupun kargo

Resmi beroperasi pada 24 Mei 2018, Bandara Internasional Kertajati difungsikan sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang. Bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ini memiliki landasan tunggal sepanjang 3.000 meter dan dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti boeing.

Bandara Kertajati ditargetkan dapat menampung 29 juta penumpang setiap tahun. Pada tahun 2020, bandar aini mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi 1,5 ton kargo per tahun.

Dengan fasilitas tersebut, kehadiran Bandara Kertajati dapat memfasilitasi aksesibilitas industri yang sedang tumbuh pesat di wilayah Jawa Barat. Terutama di Bekasi, Cikarang, Karawang sampai Cikampek, bahkan Patimban yang tengah menjadi pusat perhatian nasional maupun internasional.

Bukan hanya memudahkan perpindahan orang dan barang melalui udara, keberadaan Bandara Kertajati menciptakan multiplier effect dalam peningkatan perekonomian Provinsi Jawa Barat.

Namun pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir 2020 menyebabkan operasional Bandara Kertajati terdampak. Pembatasan pergerakan orang mendorong banyak maskapai penerbangan menutup layanan dari bandara yang berjarak 68 km dari kota Bandung ini.

Selain pandemi Covid-19, faktor lain yang turut mempengaruhi kurang optimalnya operasional Bandara Kertajati adalah akses yang terbatas. Untuk memastikan operasional bandara tetap berjalan, operator fokus menggarap segmen kargo.

 

Menghidupkan Kembali Kertajati

Pandemi Covid-19 yang mulai terkendali di tahun 2022 mencuatkan asa pulihnya sektor penerbangan seiring dengan meningkatnya pergerakan wisatawan serta aktifitas perekonomian. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melihat situasi ini sebagai momentum menghidupkan kembali Bandara Kertajati.

Kemenhub bersama pemangku kepentingan mempersiapkan Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan penumpang komersial serta embarkasi dan debarkasi umroh pada yang dimulai pada November 2022.

“Koordinasi intesif dengan Kemenag dan Pemda terus dilakukan agar persiapannya bisa dilakukan dengan matang,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Kemenhub bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan sejumlah maskapai yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Rencananya, ada 4 penerbangan domestik di Bandara Kertajati pada November. Kemudian akan ditambah menjadi 8 penerbangan pada Desember untuk mengakomodir libur Natal dan tahun baru.

Sampai dengan saat ini, jumlah penerbangan di Bandara Kertajati dianggap sudah bagus, ditandai dengan slot penerbangan yang mencapai 70 persen dan masih terus mengalami pertumbuhan. Dengan kapasitas Bandara Kertajati yang dapat mencakup 200 kali take off–landing dalam sehari, Menhub berharap akan membuat Bandara Kertajati semakin maju.

Melihat tren positif tersebut, Kemenhub berencana membuka penerbangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali. Diharapkan semakin banyak rute penerbangan dari Kertajati dapat menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara di Bandung.

“Ini menunjukkan hal yang sangat positif. Justru itu yang saya minta kepada AP II, slot penerbangan itu kalau di atas 60 persen sudah bagus,” terang Menhub.

Selain itu, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) serius menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara umrah dan haji. ßDJPU telah mengirimkan surat kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi pada 7 September 2022.

Kemenhub meminta dukungan GACA agar memberikan slot yang diminta maskapai Indonesia dalam rangka melayani penerbangan membawa para calon jemaah melalui Bandara Kertajati mulai November 2022.

“Langkah awal adalah membuka rute penerbangan untuk umrah yang akan dibuka November. Fasilitas Custom, Imigration, Quarantine (CIQ) saat ini sudah standby on call untuk bertugas,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Nur Isnin.

Menurut Nur Isnin, angkutan penerbangan untuk melayani haji, umrah, dan pembukaan rute internasional dilakukan melalui koordinasi dan audiensi antar-kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, penyelenggara Bandara Kertajati, maskapai, hingga agen perjalanan guna membuka rute penerbangan umrah dari Kertajati (KJT) menuju Jeddah (JED).

Selain itu juga persiapan fasilitas penunjang lain seperti penginapan atau hotel di dekat bandara, rumah sakit, asrama haji, dan fasilitas yang mendukung kelancaran operasional penerbangan di Bandara Kertajati sangat penting.

Bandara Kertajati sebagai pintu masuk perjalanan internasional, berpeluang memulihkan trafik penerbangan yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19. Potensi jemaah umrah dari kawasan sekitar Kertajati seperti dari Bandung Raya, Ciayumajakuning, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama pada Tahun 1444H/2022, terdapat 8.657 jemaah umrah yang belum berangkat.

“Belum lagi masyarakat yang suka bepergian ke luar negeri, sehingga dengan adanya Bandara Kertajati ini diharapkan masyarakat makin mudah dan efisien dalam bermobilitas,” sebut Nur Isnin.

Melalui media sosial Instagram resminya, operator Bandara Internasional Kertajati mengumumkan penerbangan perdana umrah dari bandara itu dilaksanakan pada 7 November 2022. Penerbangan umroh perdana dari Bandara Kertajati menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Para jamaah umroh akan diberangkatkan langsung dari Kertajati ke Arab Saudi.

 

Tingkatkan Fasilitas Kargo

Berada dalam kawasan segitiga emas di Jawa Barat, Kertajati bersama Patimban dan Cirebon merupakan kawasan industri yang terus berkembang. Pengembangan kawasan industri tentunya akan membutuhkan dukungan bandara dan pelabuhan.

Ceruk inilah yang tengah digarap oleh operator Bandara Kertajati. Jumlah kargo yang diterbangkan melalui Bandara Kertajati terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Bandara Kertajati pada 2019, jumlah kargo yang diangkut mencapai 127 ton. Namun pada 2020, tidak ada kargo yang diangkut sejalan pengetatan penerbangan, karena pandemi Covid-19. Kemudian di 2021, kargo naik lagi menjadi 146 ton.

“Di 2022 ini hingga pertengahan September, sudah 6.269 ton kargo yang diangkut dari Bandara Kertajati. Saya yakin dan optimis jumlah kargo tersebut bakal terus meningkat di masa mendatang. Hal ini mengingat fasilitas kargo di Bandara Kertajati terus ditingkatkan, selain jumlah penerbangan yang juga terus naik jumlahnya,” lanjut Nur Isnin.

Untuk melengkapi layanan penerbangan kargo, nantinya Bandara Kertajati akan membangun fasilitas pusat perawatan pesawat MRO (Maintenance, Reparation, Overhaul).


Dukungan Akses Tol Cisumdawu

Untuk meningkatkan konektivitas, Kemenhub fokus mengoptimalkan aksesibilitas dari dan ke Bandara Kertajati. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat progres pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Tol Cisumdawu yang memiliki ruas sepanjang 61 kilometer ini dapat memperpendek waktu tempuh Bandung – Bandara Kertajati menjadi kurang lebih 1 jam. Selain itu, Kemenhub juga akan menindaklanjuti masukan dari penumpang yang berada di Bandara Kertajati untuk memperbanyak frekuensi keberangkatan Bus DAMRI.

Terhubungnya akses tol bandara dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Tol Cisumdawu akan memudahkan penumpang dari wilayah Bandung, Subang, Sumedang dan Cirebon menjangkau Bandara Kertajati. Selain itu, konektivitas yang tercipta dapat mempersingkat pengiriman kargo dari kawasan industri di sekitar.

“Semoga dengan fasilitas penunjang yang telah dipersiapkan, Bandara Kertajati semakin siap dalam melayani kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi udara baik penumpang maupun kargo,” pungkas Nur Isnin.  

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp