Perjanjian kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Plt Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono bersama Presiden Direktur PT. Surya Dhoho Investama (BUP Proyek KPBU Bandara Kediri) Istata Taswin Siddharta pada September 2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Bandar Udara Dhoho Kediri menjadi contoh nyata suksesnya kerja sama pemerintah dengan perusahaan swasta.
“Ini adalah proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited (pemrakarsa dan pendanaan dari pihak swasta/non APBN) pertama di Indonesia, yang dari awal kita desain bersamasama sampai selesai. Ini adalah satu contoh bahwa Indonesia memiliki pihak swasta yang punya komitmen untuk membangun konektivitas di Indonesia. Ini juga bisa jadi contoh swasta yang lain untuk berinvestasi di bandara,” kata Menhub Budi.
Penyelesaian Bandar Udara Dhoho Kediri pun menjadi salah satu dari sembilan Proyek Strategi Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai pada 2024. Dengan biaya pembangunan mencapai Rp12 triliun, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bandara terbangun sesuai dengan standar internasional penerbangan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan.
“Bandar Udara Dhoho Kediri telah menyelesaikan tahapan kalibrasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub,” jelas Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati.
Kalibrasi yang dilakukan sejak Desember 2023 merupakan tahap awal dari assessment (penilaian) suatu bandara, yang kemudian dilanjutkan dengan sejumlah assessment lainnya terkait dengan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Setelah proses kalibrasi, dilakukan pra operasi Bandar Udara Dhoho Kediri dengan cara mengadakan tes take off dan landing beberapa pesawat di landasan pacu bandara tersebut.
“Setelah seluruh assessment selesai, kami akan mengeluarkan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh pihak pengelola bandara,” ujar Menhub Budi.
Adapun setelah semua rekomendasi ditindaklanjuti, langkah selanjutnya adalah pengajuan dari pihak maskapai untuk melayani penerbangan dari dan ke Bandar Udara Dhoho. Kemudian, akan ditetapkan maskapai serta rutenya oleh Kemenhub.
Resmi Beroperasi
Bandar Udara Dhoho Kediri akhirnya mulai beroperasi pada musim mudik Idul Fitri 1445H/2024. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, Bandar Udara Dhoho Kediri efektif beroperasi pada 5 April 2024 dengan penerbangan perdana maskapai Citilink dari Jakarta – Kediri maupun sebaliknya.
Beroperasinya bandara ini memberikan alternatif bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dengan pesawat dari dan menuju Kediri dengan waktu lebih singkat tanpa harus melalui Bandara Juanda. (Infografis 1)
“Beroperasinya Bandar Udara Dhoho juga membuka peluang besar bagi pelaku ekonomi lokal maupun para investor untuk datang ke Kabupaten Kediri,” ujar Hanindhito.
PT Angkasa Pura I (AP1) selaku operator bandara mencatat, Bandar Udara Dhoho Kediri telah melayani 1.155 penumpang selama periode angkutan mudik lebaran. Jumlah tersebut terdiri dari 513 penumpang yang berangkat dan 642 penumpang yang datang dengan pergerakan pesawat sebanyak delapan penerbangan. (Infografis 2)
Bandar Udara Dhoho juga berkolaborasi dengan stakeholder dalam menyediakan beragam alternatif transportasi umum yang memudahkan penumpang melanjutkan perjalanan sampai tempat tujuan. Diantaranya DAMRI, Bis Harapan Jaya rute B1 Bandara Dhoho – Terminal Gayatri, dan transportasi online lainnya.
Kehadiran Bandar Udara Dhoho diharapkan menjadi pusat transportasi baru yang memudahkan akses masyarakat menuju Jawa Timur bagian selatan, sekaligus memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kediri.(*)
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat