Sebagai tulang punggung pelaksana transportasi di semua matra, SDM transportasi harus dibekali kompetensi andal untuk mampu mengelola transportasi di setiap matra. Tidak hanya memenuhi standar keamanan dan keselamatan pengelolaan transportasi, tetapi juga menjalankan transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Selain memberdayakan SDM yang unggul, Kemenhub terus berkomitmen meningkatkan konektivitas antarwilayah. Ini diwujudkan melalui beberapa pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi, seperti bandar udara, pelabuhan laut dan penyeberangan, dan reaktivasi jalur kereta api di berbagai wilayah Indonesia.
Konektivitas transportasi menjadi salah satu unsur vital yang diyakini akan membawa multiplier effect ke berbagai sektor. Hingga, mampu membangkitkan perekonomian nasional.
Di sisi lain, Kemenhub juga berupaya mengoptimalkan pendayagunaan dan pelayanan angkutan massal. Langkah ini diiringi dengan pengembangan sistem transportasi yang semakin modern dan terpadu. Utamanya di wilayah perkotaan yang tinggi penggunaan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor.
“Sekarang yang terjadi masyarakat di kawasan perkotaan cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan massal. Akibatnya muncul beberapa permasalahan seperti kemacetan dan polusi udara. Untuk itu, perbaikan sistem transportasi perlu dilakukan guna mendorong tingkat layak hidup masyarakat, perekonomian dan juga kualitas lingkungan di kawasan perkotaan. Hal itu bisa terwujud melalui konsep Smart City dan Smart Mobility,” ungkap Menhub.
Konsep Smart City menggambarkan integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola kawasan sehari-hari. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara, Smart Mobility menyatukan sistem transportasi yang smart, integrated, dan sustainable, sehingga dapat meningkatkan penggunaan angkutan umum massal dan angkutan ramah lingkungan sebagai pilihan utama. Sistem ini juga, memungkinkan masyarakat untuk bergerak seminimal dan secepat mungkin, dengan hambatan yang rendah untuk mencapai kebutuhannya.
Kini, satu per satu moda transportasi massal modern telah dikembangkan, mulai dari bus yang memiliki jalur khusus (busway), Bus Rapid Transit, Kereta Rel Listrik (KRL/Commuter Line), Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT). Harapannya, makin mempermudah aktivitas masyarakat dan meningkatkan persentase penggunaan moda angkutan massal.
Selain di kota-kota besar Indonesia, konsep ini juga akan diterapkan dalam pengembangan transportasi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Transportasi modern IKN baru akan menerapkan konsep modern, smart, dan mobility, dengan sistem transportasi darat, laut, dan udara yang terintegrasi.
Nantinya, transportasi di Bumi Borneo akan menggiatkan pendayagunaan transportasi massal, disertai dukungan pengembangan layanan transportasi modern yang ramah lingkungan dan minim emisi.
Green Transportation
Penggunaan transportasi massal turut mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih. Salah satunya adalah mengurangi tingkat kemacetan yang berdampak positif pada pengurangan polusi udara.
Kemacetan merupakan salah satu tantangan yang masih dihadapi dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan. Untuk menangani hal tersebut, Kemenhub pun membuat sejumlah regulasi tentang kendaraan listrik yang mengatur pengujian tipe fisik kendaraan bermotor listrik, kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik, konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai, dan sebagainya.
Adapun moda transportasi yang mulai disiapkan menuju transportasi ramah lingkungan, di antaranya proyek LRT dan Buy The Service (BTS). Di tahun 2030, Kemenhub juga menargetkan kendaraan listrik akan digunakan secara signifikan oleh masyarakat luas.
Penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat mengurangi penggunaan BBM, yang produksinya kini semakin menurun. Disamping itu, mampu meningkatkan kualitas udara di perkotaan Indonesia menjadi lebih baik.
Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel
Hak Cipta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat