Deretan Inovasi Kapal Maritim Ramah Lingkungan di Dunia

Isu pemanasan global (global warming) tengah menjadi perhatian banyak negara di dunia. Pemerintah negara-negara maju maupun berkembang terus berupaya mendorong penggunaan bahan bakar nol emisi pada sektor transportasi, termasuk moda transportasi laut.

Komitmen tersebut direspon oleh perusahaan-perusahaan pembuat kapal dengan membangun moda transportasi air berbahan bakar nondiesel. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sejumlah inovasi kapal dengan bahan bakar ramah lingkungan telah diluncurkan. 

Bukan hanya kapal pengangkut penumpang, kapal pengangkut logistik bertonase ribuan ton pun kini mulai disematkan teknologi ramah lingkungan. Berikut ulasannya.  

Sea Change, Kapal Feri 

Sekilas tampilan Sea Change tak berbeda dengan kapal feri pada umumnya. Keunggulan Sea Change yang dibangun oleh All American Marine terletak pada penggunaan hidrogen terkompresi sebagai bahan bakar. Kapal feri yang beroperasi di Teluk San Francisco, California, memaksimalkan 250 kilogram hidrogen terkompresi untuk menghasilkan tenaga dalam sehari operasional. 

Dengan kapasitas angkut hingga 75 orang dan kecepatan sekitar 16 knot, Sea Change dilengkapi dengan paket daya sel bahan bakar hidrogen yang disediakan oleh Zero Emissions Industries, termasuk sel bahan bakar Cummins berkapasitas 360 kW dan tangki penyimpanan hidrogen hexagon seberat 246 kg. 

Selain itu, sistem ini terintegrasi dengan baterai lithium-ion 100 kWh yang dibuat oleh XALT dan sistem propulsi listrik 2×300 kW yang disediakan oleh BAE Systems. 

Asahi, Kapal Tanker

Asahi merupakan kapal tanker ramah lingkungan yang dioperasikan oleh, Asahi Tanker, sebuah perusahaan pelayaran asal Jepang. Asahi saat ini difungsikan sebagai kapal bunker di Teluk Tokyo. 

Kapal ini dilengkapi dengan baterai lithium-ion besar yang dipasok oleh Corvus Energy dan dikembangkan oleh e5 Lab, sebuah konsorsium yang dibentuk oleh mitra Jepang dengan fokus pada pengembangan infrastruktur layanan kapal bertenaga listrik dalam industri pelayaran laut. 

Mengandalkan sumber tenaga dari baterai, Asahi Tanker mengklaim kapal tanker mereka mampu mencapai nol emisi CO2, NOx, SOx, dan partikulat, sehingga mengurangi dampak lingkungan. Hal ini juga membawa manfaat berupa pengurangan kebisingan dan getaran sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman bagi awak kapal serta membatasi polusi udara di sekitar Teluk Tokyo.

Tidak hanya itu, kapal ini juga akan menyediakan daya baterai untuk keperluan layanan darurat saat terjadi bencana alam di Tokyo, sebuah ide yang pertama kali diajukan oleh e5 Lab dan Asahi Tanker.

La Naumon, Kapal Teater

Pada 2021, perusahaan teknologi energi bersih asal Spanyol, Bound4blue, berinovasi dengan melengkapi kapal tanker La Naumon dengan teknologi propulsi tenaga angin yang disebut eSAIL.

Teknologi propulsi tenaga angin dalam bentuk layar setinggi 18 meter ditempatkan pada bagian depan kapal. Teknologi ini juga dilengkapi dengan mekanisme miring dan sistem kendali otonom. Apa yang dilakukan oleh Bound4blue telah mengacu pada peraturan pengurangan emisi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO), termasuk langkah EEXI dan CII yang akan datang. 

Pemanfaatan layer besar pada kapal ini ditujukan untuk memaksimalkan hembusan angin sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan kapal sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar tanpa kehilangan kinerja kompetitif dan menghasilkan lebih sedikit emisi. 

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp