Nyaman Bepergian di Malam Hari dengan Bus Tanpa Kemudi

Berhasil mengimplementasikan program pembayaran tarif bus dengan sistem bluetooth, Pemerintah Korea Selatan kini meluncurkan layanan transportasi bus tanpa pengemudi.

Sejak 2022, Pemerintah Korea Selatan giat menjalankan sejumlah program percontohan layanan transportasi massal berbasis teknologi di daerahdaerah tertentu. Seperti Gimpo, Ujengbu, dan Pocheon. Hal ini dilakukan karena bus merupakan pilihan utama transportasi massal bagi masyarakat karena terintegrasi dengan baik dan menjangkau setiap pelosok kota.

Seiring waktu, permintaan penumpang akan operasional bus hingga dini hari kian meningkat. Dengan jumlah bus yang tersedia saat ini, penumpang yang menaiki bus pertama masih harus menghadapi kemacetan juga berdiri berdesakan di dalam bus.

Di sisi lain, Pemerintah pun memiliki keterbatasan akan pasokan pengemudi bus yang enggan melakukan shift pagi. Hal ini tentu memengaruhi operasional bus yang tidak dapat berjalan sesuai permintaan.

Sebagai respons dari permintaan tersebut, Pemerintah Kota Korea Selatan meluncurkan layanan bus tanpa pengemudi, untuk meningkatkan kenyamanan penumpang yang membutuhkan transportasi umum dini hari.

“Seiring dengan empati kami terhadap masyarakat yang bangun pagi di kota, kami berkomitmen untuk menerapkan kebijakan transportasi yang mendukung kelompok rentan tahun ini juga,” kata Yoon Jongjang, Kepala Kantor Transportasi Kota di Pemerintahan Metropolitan Seoul, dilansir dari The Korea Times.

Berukuran sama dengan bus reguler lainnya, bus ini akan mulai beroperasi pada 03.30 waktu setempat atau 30 menit lebih awal dari bus konvensional yang biasanya beroperasi. Sebagai tahap awal, layanan bus tanpa pengemudi ini akan beroperasi di jalur terpadat yaitu jalur bus 160 meliputi Stasiun Jongro Mapo dan Yeouido dengan jarak 25,7 kilometer.

Bus ini juga melayani 20 pemberhentian yang menghubungkan dua kawasan tersibuk Seoul, distrik Hongdae dan distrik Dongdaemun. Bus beroperasi mulai 23.30 hingga 05.10 waktu setempat dengan nomor bus A21.

Selama perjalanan, penumpang tidak diperbolehkan berdiri dan harus mengencangkan sabuk pengaman. Meski berjalan lebih lambat dibandingkan bus biasanya, teknologi ini dipastikan tetap menjaga jarak aman dari kendaraan di depannya.

Layanan bus masih beroperasi secara gratis selama proses stabilisasi di tahun pertama. Rencananya, tarif bus akan sama sesuai tarif dasar bus reguler.(*)

Klik tautan dibawah ini untuk berbagi artikel

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp